Permainan Lato-lato Digemari Seluruh Lapisan Masyarakat Blora

.-

Demam permainan ternyata sudah menjamur di Bumi Blora Mustika, Jawa Tengah. Penggemarnya menyebar di berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga para orang tua.
Demikian pula permainan nok-nok sebutan lain dari lato-lato ini juga sudah menjadi daya tarik untuk hiburan bagi masyarakat di desa maupun di kota.
“Bahkan ada beberapa mantan juga menyukai permainan tersebut seperti Bapak Djoko Nugroho, mantan Bupati Blora dua periode beberapa waktu lalu sempat karena melalui rekaman video sedang bermain lato-lato,” kata , pemerhati permainan lato-lato di Blora, Jumat (20/1/2023).
Mantan Sekda Blora itu menilai permainan lato-lato makin menggema dan tambah di Bumi Nusantara tak terlepas dari pengaruh keterlibatan Presiden Joko Widodo dan Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat yang ikut memainkan permainan lato-lato di saat mengunjungi salah satu di Subang, Jabar.
Aksi Jokowi bermain lato-lato diunggah oleh Ridwan Kamil di akun instagram resminya akhir Desember lalu.
Permainan lato-lato merupakan permainan anak yang terbuat dari bahan plastik terdiri dua bandulan pendulum dan disambungkan dengan seutas atau benang nilon.
Di bagian tengah tali terdapat sebuah cicin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakan dua bandulan tersebut.
Dari berbagai sumber, disebutkan, permainan lato-lato memiliki banyak nama di antaranya Clackers, Click-Clacks dan not-not.
Cara memainkan lato-lato pun terlihat cukup mudah, yakni dengan membenturkan dua bandulan yang dikendalikan cicin bagian atasnya sehingga menimbulkan suara nyaring, khas dan unik bunyinya tok, tok, tok.
Munculnya bunyian ini akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para pemainnya. Sebab ketika bunyian muncul artinya mereka berhasil membenturkan ke dua bola lato-lato.
“Ternyata permainan lato-lato memiliki nilai motivatif, yaitu interaktif, kompetetif dan kesenangan,” jelasnya.
Kemudian fenomena semaraknya permainan lato-lato kini menjadi sorotan sejumlah kalangan masyarakat, pro-kontra terjadi utamanya di dunia .
Bagi yang pro berargumentasi agar memanfaatkan semaraknya bermain lato-lato sebagai momentum untuk mengembalikan dunia bermain anak-anak dari ketergantungan dan kecanduan terhadap penggunaan HP/gawai dan sekaligus sebagai sarana dalam membentuk karakter dan kreativitas .
Mengingatkan bermain lato-lato dapat memberikan nilai manfaat di antaranya untuk menumbuhkan sikap pantang menyerah, mengoptimalkan gerak motorik, melatih kesabaran, menambah kepercayaan diri, melatih ketenangan pikiran dan pengendalian emosi.
“Sementara bagi yang kontra bahwa bermain lato-lato dapat menimbulkan kecelakaan dan mengganggu jalannya proses pembelajaran di sekolah,” tambahnya.
Namun bagi masyarakat luas hadirnya permainan lato-lato dapat menjadi hiburan murah meriah yang menyenangkan dan menimbulkan gelak bahkan dapat menangkal perasaan gelisah dan gangguan stres.
Sementara itu, menurut Sugeng Saptono mantan pejabat Blora yang baru saja menikmati masa purnatugas, menjelaskan bermain lato-lato ternyata bisa memberi kesegaran dan kecerian baru dalam memanfaatkan waktu purnatugas.
“Tapi bagi saya secara pribadi bermain lato-lato itu mengasyikkan dan membuat dalam kehidupan karena ada tantangan, pengendalian dan kesabaran,” ungkapnya.
Lain halnya pendapat dari seorang tokoh masyarakat Blora bernama Singgih Hartono mantan anggota Blora dan sehari-hari hari sebagai ketua Ampera.
Singgih Hartono, memiliki kepekaan tinggi untuk membaca fenomena alam yang sedang terjadi.
Ia berpendapat permainan lato-lato itu merupakan tanda-tanda zaman atau sinyal bahwa ke depan pasti akan terjadi penting yang berdampak atau mewarnai bangsa dan Negara Indonesia.
Mbah Singgih, sapaannya, memberi contoh ketika permainan lato-lato viral pada tahun 1990-an ternyata ada peristiwa besar terjadinya reformasi.
“Kita tunggu saja apa yang terjadi di masa depan. Mari mulai saat ini kita rekatkan persatuan dan kesatuan, terus mantabkan guyub rukun untuk bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas ,” tuturnya. (*).

Baca Juga:  Selama Empat Jam, Grup Musik New Kuswara Menggoyang Plosorejo-Randublatung