Pada Kamis, 23 Januari 2025, Abdullah Aminudin, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKB, menggelar acara bancaan untuk merayakan terpilihnya dirinya. Yang membedakan acara ini dari tradisi selamatan biasa adalah tamu undangan yang hadir, yaitu wartawan-wartawan yang sering meliput kegiatan pemerintahan dan kantor dewan. Keputusan Aminudin untuk mengundang media ini tentu mengundang perhatian, mengingat banyak wakil rakyat yang cenderung menjaga jarak dengan wartawan, khawatir akan pemberitaan yang tidak menguntungkan.
Acara yang awalnya dimaksudkan sebagai syukuran sederhana itu kemudian berubah menjadi forum diskusi terbuka. Setelah Aminudin menyampaikan niatnya, wartawan bergantian bertanya untuk menggali lebih jauh terkait visinya sebagai anggota dewan. Dengan cara ini, Aminudin tidak hanya menunjukkan kedekatan dengan media, tetapi juga membangun komitmen untuk lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik. Langkah ini tentu patut diapresiasi, karena membuka ruang bagi publik untuk lebih memahami kerja-kerja legislatif.
Kedekatan antara wakil rakyat dan wartawan sering kali dihindari atau dijaga dengan hati-hati, terutama karena ketakutan akan pemberitaan negatif. Namun, Aminudin menunjukkan pendekatan yang berbeda dengan membuka diri dan bahkan mengungkapkan harapannya terkait kesejahteraan wartawan.
Ini menunjukkan bahwa kedekatan dengan media, jika dijalin dengan niat baik dan profesionalisme, dapat memperkuat hubungan antara pejabat publik dan masyarakat. Terlebih lagi, media memiliki peran sentral dalam membentuk opini publik dan menyampaikan informasi yang akurat.
Lebih dari itu, hubungan yang terbuka ini memungkinkan wakil rakyat untuk lebih cepat merespons isu-isu yang berkembang. Ketika kebijakan atau keputusan pemerintah dipertanyakan, media yang memiliki akses langsung ke pejabat publik bisa memberikan klarifikasi yang dibutuhkan. Ini mengurangi potensi kesalahpahaman dan mencegah terjadinya misinformasi yang dapat merusak citra pemerintahan.
Melalui komunikasi yang lancar dan jujur, kedekatan ini dapat memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Namun, kedekatan yang terjalin harus tetap dijaga dengan profesionalisme dan integritas. Jangan sampai hubungan ini dimanfaatkan untuk tujuan pencitraan atau manipulasi pemberitaan demi keuntungan politik pribadi. Jika dilakukan dengan benar, komunikasi terbuka antara wakil rakyat dan wartawan akan menciptakan dampak yang positif bagi masyarakat. Semoga langkah Abdullah Aminudin ini bisa menjadi contoh bagi wakil rakyat lainnya dalam menjalin hubungan yang lebih konstruktif dengan media demi kemakmuran rakyat, bukan sekadar untuk pencitraan belaka.
*