SEJAK Bandara Ngloram-Cepu dioperasikan, beban pada pundak Bupati Blora ternayata makin bertambah yaitu harus ikut “menjual” tiket pesawat dengan rute penerbangan Cepu-Jakarta (PP), dua kali dalam sepekan.
Pada periode awal, November 2021, selama kurang lebih tiga bulan Bandara Ngloram diramaikan oleh penumpang berpredikat kepala desa. Oleh Pemkab Blora, para petinggi desa itu memang diizinkan berwisata ke Jakarta. Berangkat hari Jumat pulang balik pada hari Senin.
Dengan biaya yang katanya ditanggung pribadi (bukan dari Dana Desa), para Kades tidak ada yang keberatan merogoh kocek untuk membeli tiket pesawat–juga biaya akomodasi selama di Jakarta untuk beberapa hari.
Pada periode kedua ini, setelah beberapa bulan mati suri, Bandara Ngloram mulai diaktifkan kembali. Maskapai Citilink dengan menggunakan pesawat jenis ATR berkapasitas 70 penumpang membuka rute Cepu-Jakarta seminggu 2 kali, hari Rabu dan Jumat dengan harga tiket Rp 950 ribu per orang untuk sekali jalan.
Tak ingin maskapainya bangkrut lagi, Pemkab Blora pun menawarkan paket wisata yang dikemas dalam kunjungan kerja “kunker” ke Jakarta. Seperti yang terjadi pada Rabu (8/2) lalu, puluhan staf jajaran dinas Pemkab Blora berduyun-duyun ke Jakarta dengan naik pesawat dari Bandara Ngloram. Paket wisata 2 hari di Jakarta ini gratis bagi pesertanya, karena biaya ditanggung oleh instansi masing-masing yang notabene diambilkan dari uang negara.
Tentu ini merupakan kabar gembira tidak hanya untuk aparat sipil negara (ASN), tapi juga seluruh pegawai badan usaha milik daerah (BUMD) dan badan usaha milik negara (BUMN) di Kabupaten Blora. Karena bagi mereka yang belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta (sebelum status Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan), tidak lama lagi bisa berfoto selfie di Tugu Monas, Jakarta.
Paket wisata Cepu-Jakarta ini dijamin keberangkatannya karena penyelenggaranya adalah lembaga resmi, dan bukan biro abal-abal.
Seperti halnya paket perdana minggu lalu, yang menerbitkan undangan adalah Pemerintah Kabupaten Blora melalui Sekretariat Daerah. Lebih istimewa lagi karena dalam paket wisata ini, Sekda dan Bupati bertindak sebagai tour leadernya.
Kondisi seperti ini tentu saja sangat diharapkan oleh pihak Maskapai Citilink, karena paket wisata ASN yang diciptakan oleh Pemkab Blora ini sebenarnya bukanlah target market utamanya.
Dasar awal dibangunnya bandara Ngloram karena di Cepu ada institusi pendidikan Migas dan lembaga-lembaga dari Migas. Keberadaan bandara Ngloram adalah untuk memfasilitasi jalur transportasi bagi para pengusaha di bidang Migas yang akan mengelola sumur-sumur minyak di wilayah Cepu dan Bojonegoro.
Melihat antusias Pemkab Blora dalam mendukung Maskapai Citilink dalam penjualan kursi pesawat, semoga saja Citilink segera membuka rute penerbangan baru, Ngloram-Jeddah (Arab Saudi). Karena bisa dipastikan Pemkab Blora akan menawarkan paket umroh gratis, dan seluruh ASN di Blora akan bisa menginjakkan kaki di tanah suci. Insyallah.
Walaupun menghamburkan anggaran sepertinya tidak jadi masalah, yang penting bisa sesarengan naik pesawat.
***