Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Jatim Laksanakan Sosialisasi Penggantian Jembatan Jetak Bojonegoro

BOJONEGORO;

menjadi sarana penghubung dan juga memacu pertumbuhan ekonomi warga. Dengan fungsinya yang vital, maka keberadaan jembatan haruslah mengutamakan kelayakan dan para penggunanya. Berdasarkan hal itu, hari ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Nasional Jawa Timur – menugaskan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Jawa Timur bertempat di pendopo kantor kelurahan Jetak gelar .

Rapat Sosialisasi Masyarakat terkait pelaksanaan pekerjaan penggantian jembatan rangka Callender Hamilton (CH) yang dihadiri satker Jatim dipimpin oleh Agus dan juga mengundang 31 warga Kelurahan Jetak yang terdiri dari para ketua RT dan RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan . Selain itu juga dihadiri oleh Bina Marga Bojonegoro, Sekcam Kota, para Kaur, Babinsa dan kelurahan setempat.

Baca Juga:  Peringati Hari Kartini, Karyawati BRI Unit Kalitidu Kenakan Kebaya

“Dalam seminggu kedepan, penggantian jembatan segera dilakukan, yang pasti diawali dengan pembebasan lahan sesuai kebutuhan,” ungkap Agus menegaskan. Karena disekitar rangka jembatan terdapat para pedagang dan juga hunian warga, mungkin gapura pintu masuk kelurahan juga terdampak, tambah Agus sambil memperlihatkan disain gambar jembatan barunya.

Setelah seluruh lahan yang dibutuhkan klir, bulan Agustus nanti penggantian jembatan sudah dapat dilaksanakan. Ketika sesi dialog dibuka, salah satu warga, Pujiono 40 tahun menyampaikan soal pendeknya waktu pembebasan lahan,” saya harap pembebasan lahan diperpanjang, karena menyangkut kesesuaian harga yang ditawarkan dan juga kompensasi untuk pengalihan para pedagang, agar jalanya jembatan tidak memantik kegaduhan warga,” ujar Pujiono disambut teriakan Setuju oleh seluruh warga yg hadir di balai kelurahan, Kamis (07/07/2022).

Baca Juga:  Pemkab Bojonegoro Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Kanor-Rengel

Atas permintaan warga itu, Agus menjawab,” diakomodir sebagai laporan kami nanti pada atasan. Lanjut Agus, rencana pembangunan jembatan nanti dimulai dari sisi timur, lebar jembatan baru nanti 18 meter, jembatan yang selama ini ada adalah model lama dan di Jatim ada 9, rencananya semua mau diperbarui dengan mempertimbangkan kekuatan rangka dan tingkat keausan yang terjadi. Peremajaan jembatan menjadi kebutuhan yang tidak bisa dielakkan lagi, jembatan Jetak juga sudah uzur dari sisi usia.

Warga yang lain menyampaikan permohonan agar selama pekerjaan penggantian jembatan berlangsung, melibatkan tenaga kerja lokal agar perputaran ekonomi juga bisa dirasakan warga sekitar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *