Hadang Sebaran PMK, Dinas Peternakan Bojonegoro Beri Pembekalan dan Pelatihan Pada Babinsa

BOJONEGORO;

Sebaran (Penyakit Mulut dan Kuku) masih menjadi perhatian utama pemerintah daerah bersama jajarannya. Dalam rangka menekan jumlah yang terjangkit, Bojonegoro menjalin dengan 0813 Bojonegoro dengan memberikan dan pembekalan kepada seluruh Babinsa (Bintara Pembina Desa) di Gedung Ahmad Yani Makodim setempat, Senin (04/07/2022).

Pemahaman tentang PMK yang disosialisasikan oleh drh. Faris Dimaswangi (Medik Veteriner Ahli Pratama) ini juga dihadiri Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, Kasdim 0813 Bojonegoro, Mayor Inf I Putu Gede Widarta, para Perwira Staf Kodim, Koordinator Pengendalian PMK Dinas Peternakan dan Aris Eko Prasetyo, S.S.T. Pasiops Kodim 0813 Bojonegoro, Kapten Inf Heri Sukiyanto, menyampaikan bahwa kegiatan tentang PMK ini merupakan tindak lanjut dari arahan guna memberikan pembekalan kepada seluruh Babinsa Kodim 0813 Bojonegoro, dalam rangka upaya pencegahan penyakit PMK agar tidak menyebar terhadap hewan ternak yang lain.

“Babinsa harus mampu membantu warga, maka sosialisasi ini untuk pembekalan para prajurit (Babinsa) Kodim 0813 Bojonegoro guna pengendalian dan pencegahan penyakit PMK ini. Dan nantinya juga akan diadakan terhadap hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing,” ungkapnya. Koordinator Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro, menjelaskan, penyakit PMK ini menyerang mulut dan kaki pada hewan ternak berkuku genap dan belah. Namun penyakit atau virus PMK tersebut tidak mematikan, asal langsung mendapat penanganan oleh tim Dinas Peternakan dengan baik.

Baca Juga:  Rumah Terbakar Di Duga Akibat kabel Listrik Terkelupas

“Para petugas ini sudah dibekali untuk mengobati hewan ternak yang terpapar penyakit PMK. Aparat pemerintah juga terus bersinergi dengan Babinsa untuk mengantisipasi penyakit PMK diantaranya melakukan pembatasan (penyekatan) lalu lintas hewan berbasis kewilayahan. Untuk kedepannya, juga diadakan vaksinasi terhadap hewan ternak,” kata Aris Eko Prasetyo. Menurutnya, penyebaran PMK ini sangat cepat. Hal tersebut dikarenakan hewan ternak yang terpapar virus PMK sudah menyebar diberbagai wilayah. Untuk kestabilan ekonomi, hewan tetap dibuka guna kestabilan perekonomian masyarakat. Namun petugas tetap melakukan pengendalian dan pengawasan, agar hewan ternak dari luar wilayah tidak masuk dan menjangkiti yang lainya.

“Harapannya, dengan kegiatan ini, Babinsa dapat mensosialisasikan tentang PMK dan vaksinasi hewan ternak kepada masyarakat. Seperti apabila ingin membeli sapi atau kambing bisa menghubungi petugas Dinas Peternakan guna mengecek kondisi kesehatan hewan tersebut,” tambah Aris Eko Prasetyo.
Sementara itu, drh. Faris Dimaswangi, mengatakan, kriteria virus Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan ternak diantaranya mulut ngiler dan sariawan dan kuku terluka. Apabila terjadi ngiler atau sariawan, hewan ternak sudah terkena PMK 5 (lima) hari. Menurutnya, penyakit PMK pada hewan ternak ini bisa disembuhkan dengan pengobatan medis dari Dinas Peternakan, jadi jangan khawatir tapi harus tetap waspada saja,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ukur Kinerja Satgas, Tim Wasev PJO TMMD 110 Kunjungi Kodim Bojonegoro

“Terkait dengan vaksinasi, ini dilakukan dalam rangka memperkuat anti bodi terhadap hewan ternak, dengan prioritas vaksinasi pada sapi perah, sapi potong (daging) dan sapi ternak,” ujarnya. Pihaknya berharap, Babinsa jajaran Kodim 0813 Bojonegoro dapat mendukung dengan memberikan wawasan atau kepada masyarakat tentang pentingnya penyakit PMK dan vaksinasi bukanlah obat, tetapi sebagai daya tambah hewan ternak dan harus dilakukan untuk hewan ternak yang .

“Mekanismenya, nanti Babinsa kita dampingi turun langsung ke lapangan memberikan arahan masyarakat atau . Sedangkan untuk vaksinasi, petugas (Babinsa/Babinkamtibmas) agar tidak berhadapan langsung hewan ternak, yang boleh masuk kandang adalah tim vaksinator dan pemilik hewan ternak,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *