Proyek HIPPAM di Payaman-Bojonegoro, Dua Tahun Mangkrak

“Sejak dibangun pada Tahun 2020 hingga kini, Instalasi HIPPAM di Payaman belum pernah difungsikan sama sekali. Pernah sekali dilakukan uji coba tetapi hasilnya tidak maksimal karena pipa instalasinya selalu pecah,” ujar Sofyan, Payaman, Kamis (09/06/2022).


HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) di Desa Payaman Kecamatan , Kabupaten Bojonegoro yang dibangun pada Tahun 2020, sekarang dan belum diketahui penyebabnya.

Semua pihak ketika dikonfirmasi terkait keberadaan HIPPAM di Desa Payaman terkesan saling lempar tanggung jawab dan tidak mau disalahkan.

Iwan Maulana, Kepala Seksi dan Pengembangan Air Bersih, DPKP Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro mengatakan, bahwa proyek HIPPAM di Desa Payaman tidak berfungsi dikarenakan pengelola-annya di desa yang kurang pas. “Mungkin karena masyarakat tidak mau membayar, sehingga tidak mampu membiayai operasionalnya,” katanya.

Baca Juga:  Lepas dari Kandang, Sapi Ngamuk hingga Nyemplung Sumur

“Pak Hari, Kasi sebelum saya pernah bercerita bahwa untuk pembayaran listrik saja selalu ditalangi oleh dia,” keluhnya.

Ditanya besaran yang dialokasikan untuk pengadaan HIPPAM, dengan santainya Iwan menjawab, tidak tahu. “Saya kan orang baru yang menggantikan Pak Hari,” kilahnya.

Ketua Komisi D Bojonegoro yang membidangi Sumber Daya Air dan Air Bersih, Imam Solihin ketika dikonfirmasi malah mengarahkan untuk meminta keterangan pada Ketua . “Beliau lebih pas dan berkompeten,” ungkap Imam serius. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *