Korandiva – BLORA.- Pengurus Paguyuban Petani Koro Pedang Indonesia (P2KPI) Anton Sudibdyo bersama Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, Drs H. Sunoto mengadakan silaturahmi kepada Administratur (ADM) Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Blora.
Mereka diterima langsung oleh ADM Perhutani KPH Blora, Ir. Yeni Ernaningsih didampingi Wakil ADM Ir. Arief, di ruang kerjanya, Rabu 4 Desember 2024.
Anton Sudibdyo mengawali pembicaraan dengan sebuah gagasan untuk membangun kemitraan dengan pihak Perhutani dalam upaya pengembangan budidaya Koro Pedang yang saat ini memiliki prospek yang baik dan sangat menjajikan guna meningkatkan kesejahteraan para petani.
Anton juga menceritakan perjalanan malang melintang pengembangan budidaya Koro Pedang dari awal babat alas sampai diundang di hotel berbintang oleh para Bhrahmana yang dekat dengan matahari pengambil kebijakan di kabinet merah putih.
Ia juga mengungkapkan sejak mengikuti deklarasi dan pelantikan kepengurusan PPKPI di Semarang beberapa bulan yang lalu, dirinya aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan.
Bahkan bersama Letjen Purn.TNI Bibit Waluyo mantan Gubernur Jateng mengadakan festival Koro Pedang di Kalapas Kabupaten Kendal yang secara simbolis melakukan penanaman Koro Pedang seluas 20 ha.
“Mengingat Kabupaten Blora memiliki potensi lahan yang cocok untuk pengembangan tanaman koro pedang kami bermaksud akan membuat demplot tanaman Koro Pedang dengan kerja sama berbagai pihak terkait di lahan hutan sebagai tempat percontohan,” kata Anton Sudibyo.
Ia juga sudah mengetahui kalau tanaman tebu di Kabupaten Blora berkembang pesat di lahan hutan. Sehingga kalau Koro Pedang juga bisa dikembangkan di lahan hutan maka akan menjadi solusi baik bagi upaya mendukung program Pemerintah di Era pemerintahan Presiden Prabowo Subiyanto dan Wakil Presiden Gibran, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia mengungkapkan koro pedang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan susu dan bahan alternatif lain pengganti kedelai untuk pembuatan tempe.
Terkait maksud itu ADM Perhutani KPH Blora Ir. Yeni Ernaningsih menyambut positif dan komunikatif.
“Tentunya dengan catatan, harus ditempuh prosedur secara normatif agar tidak menimbulkan persoalan dikelak kemudian hari. Ibaratnya padang ngarep padang buri,” tegasnya.
Ia siap menyediakan lahan untuk demplot koro pedang di tempat strategis.
Sementara itu Wakil ADM Perhutani KPH Blora Ir. Arief, menjelaskan ada dua wilayah yang bisa digunakan demplot, yaitu di kawasan hutan di kecamatan Kunduran dan Kecamatan Japah.
“Untuk bisa memanfaatkan lahan hutan tersebut juga harus dirembug dengan para petani hutan yang saat ini sudah dikelola utuk penanaman tanaman pangan,” kata Arief.
Dari hasil pembicaraan tersebut akhirnya disepakati pada tahap awal akan segera dilanjutkan kegiatan peninjaun lahan dan membangun komunikasi yang intensif dengan para petani hutan di tempat yang akan diselenggarakan demplot.
Untuk memantapkan langkah pengurus PPKPI Kabupaten Blora akan segera berkonsultasi dengan OPD terkait dan sowan langsung ke Bupati Blora agar mendapat solusi terbaik dalam sesarengan mbangun Blora berkelanjutan. (*).