Panas… dingin

tindak pidana dana Tahun 2021 yang dibungkus dalam paket “ nara sumber” mewarnai sempat perbincangan masyarakat Blora pada awal Tahun Baru 2023. Dan benar-benar menjadi masalah hukum ketika Ketua Blora Sukisman pada tanggal 19 Januari 2023 mengadukan dugaan tindak pidana korupsi dana itu ke Tinggi Jawa Tengah di . Kok tidak diadukan ke Kejari Blora?

Aduan honorarium ke Kejati Jateng membuat suhu di Kota Blora memanas, terlebih suhu di kantor di A. Yani. Para wakil rakyat di gedung itu sebenarnya tidak terlalu takut terhadap ancaman pidana, tetapi yang mereka takuti adalah jika harus mengembalikan selisih honor yang telah ia terima yang nilainya mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Suhu panas ternyata hanya sesaat, karena setelah itu berubah menjadi hangat lalu dingin dan membeku bak es batu. Dalam kurun beberapa bulan tidak ada gerakan yang dilakukan oleh lembaga hukum yang berkedudukan di ibu kota pro-vinsi itu terkait aduan dari Blora.
Tiba-tiba pada awal April 2023 Kejaksaan Negeri Blora menyampaikan pernyataan, bahwa pihaknya akan mulai melakukan pendalaman dugaan korupsi di lingkungan yang pernah diadukan ke Kejati Jateng.
Tentu saja kabar itu menjadikan suhu di Kabupaten ini menjadi panas kembali. Mata dan telinga yang biasa dipakai memutar Youtube untuk mengikuti perkembang-an nasional, langsung dialihkan ke dan koran lokal untuk mengikuti tahapan penyelidikan kasus “honorarium”.
Pemanggilan terhadap ketua PKN Sukisman selaku pihak pelapor pada tanggal 4 April 2023 oleh Kejari Blora menambah semangat warga Blora untuk memelototi medsos dan media online lokal. Ditambah lagi setelah diikuti pemang-gilan 5 orang staf Setwan pada tanggal 6 April 2023. Bak ditetesi air hujan, benih-benih kepercayaan terhadap di Blora mulai tumbuh. Setelah itu?
Pada bulan Mei hingga me-masuki Juni 2023 ini tidak ada lagi tetesan informasi dari Kejaksaan Negeri. Nyaris tak terdengar perkembangan penyidikan atau penyelidikan, apalagi rencana pelimpahan kasus yang merugikan negara miliaran rupiah itu ke pengadilan. Sepertinya penanganan kasus honorarium di Kejaksaan Negeri Blora sudah dingin lagi.
Bukan tanpa alasan, jika kepercayaan warga terhadap penegakan hukum di Blora menurun lagi. Beberapa kasus besar yang sempat mencuat dan di dunia maya ternyata bisa beku di .
Hari lahir baru saja diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya oleh para dan aparat sipil negara () yang salah satu semboyannya dituntut memiliki akhlak yang baik.
Untuk bisa merubah Blora dari kabupaten miskin di Jawa Tengah, salah satu satunya adalah dengan mene-gakkan hukum di kabupaten ini. Dan, aparat penegak hukum adalah ASN yang harusnya menjadi agen-agen perubahan.
***

Baca Juga:  Guru SDN 3 Brabowan, Raih Juara I Lomba Video Pembelajaran