Wujudkan Kebahagiaan Hidup dengan Lestarikan Amalan Bulan Ramadhan

.-

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022 yang bertepatan pada bulan Syawal 1443 Hijriah, oleh pengurus (Persatuan Republik Indonesia) dimanfaatkan untuk memacu diri untuk membangkitan semangat serta meningkatkan tali silahturami antar pengurus.

Seperti disampaikan Ketua , H. pada acara halalbihalal yang digelar secara sederhana di ruang pertemuan PWRI , Sabtu (21/05/2022).

Halalbihalal dengan tema “Melestarikan Amalan Bulan Ramadan untuk Mewujudkan Kebahagian Hidup” dengan menghadirkan mubalig KH. Ishad Sofami, mantan Kemenag berusia 79 tahun yang pernah diundang oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

“Saat ini masih banyak aktivitas yang dilakukan, selain masih aktif mengajar juga selaku ketua PWRI Kelurahan Tambahrejo Kecamatan Blora,” tambah Bambang Sulistya yang mantan Sekda Blora.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh H.Soedadyo mantan Kepala dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris dan Ketua Kabupaten Blora.

“Saya memulai sambatun dengan menyampaikan ucapan seorang bijak, yaitu, apabila setiap umat manusia dapat memenuhi tiga kebutuhan hidupnya baik kebutuhan individualnya, kebutuhan maupun kebutuhan spiritualnya, maka niscaya hidupnya akan dan sejahtera,” terangnya.

Saat ini masih bulan Syawal, bulan peningkatan, mestinya sebagai orang beriman tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut dengan melakukan amalan-amalan seperti ketika kita mengikuti di bulan Ramadan.

“Secara khusus saya memaknai “AMALAN” sebagai sebagai sebuah akronim yang mencerminkan langkah langkah untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang,” tuturnya.

Baca Juga:  Grand Opening, Dokter Hewan Tika Siap Berikan Layanan Kesehatan Hewan di Blora

Adapun kiprah tersebut diawali dengan hurup, (A) Aktif memakmurkan di masjid, di lingkungan masyarakat dan upaya memakmurkan pada diri sendiri dengan berbagai aktifitas yang positif dan yang mampu memberikan nilai manfaat bagi orang lain.

Selanjutnya huruf, (M) Mantabkan hubungan tali silahturahmi dengan berbagai pihak yang mampu memberikan untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan rasa kekeluargaan, kerukunan, keguyuban dan kebersamaan di masyarakat.

“Gulirkan semangat bersama kita bisa. Bisa membangkitkan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya semangat Berdikari (berdiri diatas kaki sendiri) dari seluruh elemen masyarakat,” tambahnya.

(A) Adopsi dari berbagai informasi dan teknologi yang akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas diri manusia dan stop berbagai informasi yang akan menimbulkan kegaduan,perpecahan dan intoleransi di masyarakat.

Kemudian huruf, (L) Lakukan terus upaya untuk selalu mengendalikan diri saat kita sedang menghadapi persoalan apapun baik dalam berpikir, bersikap, berucap dan bertindak. Ibarat dalam pitutur bijak, kapan saja dimanapun kita berada tebarkan kasih sayang untuk menumbuhkan bahwa kita adalah saudara,saudara sebangsa dan setanah air yang berdasarkan .

Berikutnya huruf, (A) – Adab dalam bertetangga dan bergaul di masyarakat hendak bisa mencermin dan menciptakan suasana penuh kedamaian dan perilaku positif serta Islami. Kikis sikap egoisme dan hanya mementingkan kepentingan pribadi serta kelompoknya. Ingat adab yang baik dapat menumbuhkan kecintaan seseorang terhadap sesama manusia dan dapat mencegah manusia dalam melakukan tindakan tercela atau keji.

Terakhir huruf, (N) Niat ikhlas hendaknya mendasari dalam melakukan berbagai aktifitas,kiprah dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari. Sehingga setiap melakukan perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain selalu dimaknahi sebagai bentuk ibadah.Puncak acara halalbihalal disampaikan tausiah oleh KH Ishad Sofani yang memperdalam pemahaman berbagai amalan dalam bulan Ramadan yang mestinya terus dilestarikan mulai saat ini sampai bulan Ramadan yang akan datang.

Baca Juga:  Berkat Pantomim, Nama SDN 3 Cepu Jadi Berkibar

Amalan tersebut meliputi salat lima waktu berjamaah, salat sunah tahajud, dhuha, dzikir, membaca Al-Qur'an, istighfar, itikaf, berpuasa, memperbanyak sedekah.

Ia menyampaikan Hadist Riwayat Tirmidzi, Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskan keburukan. Dan bergaullah dengan manusia yang berakhlak mulia.

Hadist tersebut mengandung tiga wasiat yang sangat penting, yakni wasiat tentang hubungan secara vertikal manusia dengan Allah (Habluminanallah) dan secara horisontal sesama manusia (habluminannas).

“Pertama, perintah bertakwa dimanapun berada. Dua tidak menunda-nunda amal sholeh. Ketiga memiliki akhlak yang mulia dalam berhubungan dengan manusia,” tuturnya.

Ia memberikan penekanan utama saat ini amalan Ramadan yang perlu dilestarikan selain peningkatan kualitas ibadah spiritual juga ibadah sosial terutama sedekah. Orang suka kepyur dijamin makmur dan mujur dalam kehidupannya serta dijamin masuk surga.

Secara khusus bapak KH Ishad Sofami memberi resep awat muda dengan resep SMS. Yaitu, (S)-Syukur atas segala yang dimiliki dan diterima, (M)-Masih terus mengajar terutama memberi ilmu kepada anak anak. (S)-Sabar dalam setiap menghadapi persoalan hidup.

“Demikian semoga kita dapat menjadi insan yang dicintai Allah dengan terus melestarikan amalan amalan bulan Ramadan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,” katanya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *