TP2D Jadi Isu Liar di Kalangan Masyarakat Blora, Bupati: Saya Butuh Tim untuk Memberi Masukan

BLORA.-

Keberadaan Tim Percepatan Dae rah (TP2D) di dinilai sejumlah to-koh masyarakat tidak efektif, dan terkesan ada intrik politik balas budi pasca Pilkada.

Hal itu menyeruak se-telah Seno Margo, mantan politisi yang pernah duduk di Kabupaten Blora mengatakan, bahwa dalam tubuh TP2D atau yang biasa disebut tim 11 diisi oleh 5 orang dari politikus diantaranya:

SUTAAT, tempat tinggal: Jetis, Kecamatan Blora. Latar belakang: Guru SMP PGRI 1 Blora, Kepala MA Khozinatul Ulum Blora, Anggota DPRD Kabupaten Blora (2004 – 2009), Dosen STAI Khozinatul Ulum Blora Tahun 2009, Guru MA Khozinatul Ulum Blora.


CHADZIQ ISNINANTO, tempat tinggal: Jetis, Kecamatan Blora. Latar belakang: Kabid Kaderisasi DPD PKS Blora Th. 2004, Anggota Fraksi PKS (2014-2019), Ketua DPD PKS Blora (2007-2015), Koordinator PKS 3 Jawa Tengah.


BAMBANG WIJANARKO, tempat tinggal: , Blora. Latar belakang: Wiraswasta / Pedagang, Anggota DPRD Kab. Blora (2004-2009), Ketua Majelis Dikdasmen PCM Kunduran, Ketua Komite SMP Negeri 1 Kunduran.


BAMBANG ANTO WIBOWO, tempat tinggal: Kel. Tambahrejo, Kec. Blora. Latar belakang: Ketua DPD Perindo Kab. Blora, Wakil Ketua Yayasan Kartika Bangsa , Wakil Ketua Yayasan Kartika Bangsa Yogyakarta (STISIP KARTIKA BANGSA Yogyakarta).


JOKO SUPRATNO, tempat tinggal:

Desa Adirejo, Kec. . Latar belakang: Sekretaris DPC PDI-P (1999-2004), Anggota DPRD Blora Fraksi PDI-P (1999-2009), Sekretaris DPD Partai (2010-2020), Anggota DPRD Blora Fraksi Partai Nasdem (2017-2019).

Baca Juga:  Pasca Hujan Deras, Warga Dukuh Bunton Gotong Royong Perbaiki Saluran Air

Sementara 6 orang dari Tim Sukses Bupati Arief Rohman, diantaranya:

MUH. YUNUS BAKHTIAR R., tempat tinggal: Sonorejo, Blora. Latar belakang: Direktur LPAW Blora, Staf Pengajar STAI Khozinatul Ulum Blora, Sekretaris PCNU Blora, Anggota DRD (Dewan Riset Daerah) Kab. Blora, Tim Perumus RPJMD Kab. Blora Th. 2021-2026.


JOKO HANDOYO, tempat tinggal: Perum Asri, . Latar belakang: Kepala Laboratorium Komputer & Bahasa 2006 s/d 2007, Tim Desa Kabupaten Blora 2019, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STTR Cepu 2013 s/d 2019.


DIYAN RIBUT MASRIYANIK, tempat tinggal: Ds. Galuk, Kec. . Latar belakang: Ketua Kader Pembangunan Masyarakat Desa (KPMD) Desa Galuk, Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Galuk, Ketua PPS Desa Galuk .


DALHAR MUHAMMADDUN, tempat tinggal: Dk. Ngampon Kel. Beran, Blora. Latar belakang: Pergerakan Islam Indonesia-Yogyakarta, Gerakan Pemuda Ansor Cabang Blora, Lembaga Seni dan Muslim Indonesia (Lesbumi PCNU Cabang Blora)


EKO ARIFIANTO, tempat tinggal:
, Kec. Blora. Latar belakang: Sekretaris Lembaga Kajian Budaya dan Lingkungan Pasang Surut, Koordinator Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM), Koordinator JM- (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng) Blora


URIP DARYANTO, tempat tinggal: Perumnas Blora. Latar belakang: Editor Penerbit CV Aneka Ilmu-, Guru STM Purworejo, Harian Bernas Yogyakarta, Wartawan Suara .

Baca Juga:  Komitmen Prioritaskan Tenaga Lokal, Ratusan Warga Jiken-Blora Dukung Berdirinya Pabrik Kapur

di masayarakat itu akhirnya memancing Bupati Blora Arief Rohman angkat bicara mengenai persoalan TP2D alias Tim 11 yang diharapkan ide-idenya bisa membantu ikhtiar mewujudkan janji-janji atau visi misi pasangan Arief-Etik sewaktu kampanye.

“Ide pembentukan Tim TP2D karena saya ini harus mewujudkan janji-janji atau visi misi kampanye saya. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya saya membutuhkan tim yang membantu saya untuk memberikan masukan-masukan terkait pembangunan yang ada di Blora ini,” ucap Arief Rohman.

Menurut Arief, TP2D Blora ditugaskan untuk mencari persoalan-persoalan ketika ada yang dirasa berhenti.

Arief juga menjelaskan, bahwa tim TP2D dalam geraknya selalu mem berikan masukan kepada bupati, seperti dicontohkan prihal kemiskinan.

“Yang mana tim ini saya tugasi untuk memonitoring, menentukan program-progran yang sudah kita programkan ketika ada sesuatu kemandekan atau perlu kolaborasi agar ada percepatan.

“Tim ini saya tugaskan untuk turun, untuk mencari tau persoalan-persoalan yang mandek (berhenti) kenapa. Contohnya dalam hal kemiskinan,” lanjutnya.

“Tim ini bekerja untuk mengumpulkan FGD dengan terkait. Ke , terjun ke lapangan dan sebagainya untuk memberikan masukan, kira-kira kemiskinan Blora seperti ini,” jelasnya.

Arief Rohman juga menjelaskan bagaimana sistem gaji yang diberikan pada tim TP2D.

“Dan kalau berbicara soal gaji untuk tim TP2D, gajinya tidak bulanan tapi berdasarkan honor saja,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *