Jadikan PMK sebagai Spirit Menggapai Kualitas Kehidupan yang Lebih Baik

.-

Semangat untuk menyambung silahturami sepertinya sudah menjadi sebuah keniscayaan yang diwujudkan dalam kehidupan bangsa Indonesia khususnya masyarakat di .

Selama bulan Syawal, hampir setiap hari berbagai kemasyarakatan berlomba-lomba mengemas agenda pertemuan yang dirangkaikan dengan acara halalbihalal, dalam rangka menyambung silaturahmi setelah dua tahun fakum karena COVID-19.

Salah satunya seperti yang dilakukan Pengurus Persatuan Republik Indonesia () Kecamatan Blora, Selasa (17/5/2022) menggelar pertemuan rutin dan kegiatan halalbihalal di Latansa di .

Menurut ketua PWRI Kelurahan Karangjati Edy Widodo, kegiatan pertemuan rutin yang dikolaborasikan dengan kegiatan halalbihalal merupakan hasil dari para pengurus dan anggota dengan tujuan untuk memantabkan tali silaturahmi guna mewujudkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, kerukunan dan keguyuban para peserta dalam keluarga besar PWRI Kelurahan Karangjati.

“Acara dikemas dalam suasana santai dengan menghadirkan berserta solo diharapkan bisa menghibur para peserta,” kata Edy, Kamis (19/5/2022).

Pada kesempatan itu dihadirkan pula Gaul yang memberi tausiah, menambah suasa pertemuan semakin gaul penuh gelak tawa dan pitutur yang bermagna.

Masih dimantabkan dengan pemberian doorprize yang disponsori oleh Kepala Kelurahan Karangjati dan doorprize sayembara dari Bukit Efendi (Ketua RW V ) yang dikenal memiliki predikat Ustad Pujangga.

Dalam menyampaikan sambutan atau kultum, ia selalu membacakan pantun ciptaannya yang lucu dan menghibur.

Hal ini mengingat di Kabupaten Blora dikenal sebagai Gudangnya Sapi Jawa Tengah dan saat ini sedang ramai dibicarakan tentang (Penyakit Mulut dan Kuku)

Baca Juga:  SMP Negeri 3 Jepon, Penataan dan Kualitas Bangunannya Berstandar Nasional

Ketua mengawali sambutan mengajukan sebuah pertanyaan kepada para peserta yang hadir, “Apa yang dimaksudkan dengan PMK?” ucapnya.

Bagi peserta bisa menjelaskan langsung mendapatkan doorprize langsung dari langit berupa amplop yang berisi fulus. Ternyata, banyak peserta yang mengangkat tangan siap menjawab. Akhirnya memilih salah satu peserta untuk menjawab.

PMK adalah Penyakit Mulut dan Kuku yang saat ini sedang menyerang sapi di berbagai Kabupaten di Jawa Timur dan Propinsi Aceh.

Sebagai akibat pemberitaan tentang PMK diberbagai mass media yang gencar dan intensif telah menimbulkan di masyarakat.

Sampai Menteri (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meyakinkan kepada masyarakat bahwa Penyakit Mulut dan Kuku yang menyakiti sapi tidak akan membahayakan manusia.

Karena berdasarkan hasil diskusi Kementrian Kesehatan dengan Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia(OIE) menegaskan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku ini hanya menulari ke hewan saja.

“Untuk itu, diminta kepada kita semua jangan panik dengan PMK,” ucapnya.

Justru jadikan Akronim PMK untuk spirit menggapai kualitas kehidupan yang semakin baik dan mantab di masa mendatang.

Dengan memaknahi huruf (P): Pengendalian diri dimasa sulit seperti saat ini seharus semakin dimantabkan.

Tidak mudah bersumbu pendek dalam menghadapi persoalan baik di internal keluarga maupun di masyarakat.

Ciptakan suasana guyup rukun,tentram dan damai di masyarakat. Gulirkan semangat Bhineka Tunggal Ika dan rukun agawe santosa crah agawe bubrah. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Baca Juga:  Senam Bersama Forkompincam, Goyangan Anggota PPK Sambong Bikin Heboh

Kemudian huruf (M): Menjalin silahturahmi dalam kehidupan saat ini jadikan kebutuhan hidup.

Sehingga melalui silahturahmi diharapkan mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pada tataran praktis di masyarakat orang yang suka bersilahturahmi akan mendapatkan rejeki yang berlimpah dan hidup makin berkah,” ujar mantan Sekda Blora itu.

Selanjutnya huruf K:Kepedulian dan kepekaan hidup di masyarakat harus semakin ditingkat-mantabkan.

Karena saat ini masih banyak di lingkungan kita saudara saudara yang belum beruntung yang sangat mengharap adanya bantuan dari orang orang berkemampuan dan dermawan.

“Kita gunakan adalah siapa yang suka kepyur akan makmur dan mujur,siapa yang suka berbagi akan mukti dan siapa yang suka sedekah rejeki akan melimpah serta hidup makin berkah,” imbuhnya.

Dengan demikian kalau akronim PMK dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari hari maka hidup makin bergairah dan terarah.

Tidak lagi dihantuhi perasaan resah, gelisah dan takut menghadapi kehidupan.

Terakhir, kegiatan halalbihalal disampaikan tausiah dari Kyai Gaul Perumnas Karangjati, Imam .

Topik pembahasan mengenai upaya membangun silahturahmi dan komunikasi di masyarakat.Salah ungkapan yang menggelitik adalah seseorang yang tidak pernah bersilahturahmi berarti orang tersebut sudah tidak ada di masyarakat.

“Lakukan komunikasi dengan hati kepada siapapun niscaya akan memberikan peluang yang berarti bagi kehidupan yang sedang dihadapi,” tambahnya.

Terbukt, kata Kyai Gaul selama bulan Ramadan 1443 H dengan komunikasi hati yang dibangun mampu menyadarkan umat untuk memberi dukungan pengadaan mobil dan kelengkapan peralatan jenasah di Masjid Nurul Falah. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *