Semangat JIMAT dalam Halalbihalal PWRI Kecamatan Bogorejo, Blora

.-

Suasana kekeluargaan dan kegembiraan mewarnai kegiatan halalbihalal pengurus dan anggota (Persatuan Republik Indonesia) , Minggu (15/5/2022).

Berkali-kali gelak tawa terdengar meledak dari para peserta yang hadir, seolah mereka terhibur setelah dua tahun kerinduan tidak bisa terasalur akibat Covid-19.

Pitutur dalam ceramah yang disajikan oleh KH Sugeng sangat melegakan hati. Tersajinya berbagai makanan khas desa juga bisa menjadi teman dalam menyimak ceramah dari seorang profesional yang lucu itu.

KH Sugeng yang dalam materi ceramahnya menyampaikan pentingnya bersilahturahmi, juga menegaskan bahwa orang tua kita adalah Jimat kita yang wajib kita jaga. Maka, rawatlah. “Dan harus mendapat prioritas utama tatkala kita bersilahturahmi di bulan Syawal,” pesannya.

Setiap peserta yang hadir selain disajikan makan prasmanan masih diberi bingkisan berkat yang berisi nasi, lauk dan buah buahan.

Dalam sambutannya, Ketua PWRI Kecamatan Bogoreja Suliman mengaku bersyukur karena sejak diberi amanah menjadi ketua PWRI Kecamatan pada Tahun 2020, baru sekarang bisa menyelenggarakan halalbihalal di tempat tinggalnya, dalam susana penuh keberkahan.

“Awal saya pimpin anggota PWRI di Kecamatan hanya 38 orang, sekarang sudah berkembang anggotanya menjadi 85 orang,” ujar Suliman, mantan pengawas guru SD dan sekarang juga menjadi ketua Koperasi Sejati yang beranggotakan 250 orang dan memiliki modal Rp 750 juta.

Menurut Suliman, salah satu kiat dipercaya orang dan mampu mengemban serta mengembangkan adalah dengan rajin bersilahturahmi, jujur, dan suka kepyur (berbagi sedekah).

“Termasuk kegiatan halalbihalal ini diselenggarakan dengan managemen GG (Gawe Guyub, Gawe Guyu, Gratis Gratisan, Gawe Gagasan, dan Golek Ganjaran),” ucapnya.

Pengurus dan anggota PWRI Kecamatan Bogorejo dibawah kepemimpinan Suliman juga aktif berkoordinasi hingga sangat familiar dengan instansi di tingkat kecamatan, dan memiliki hubungan dengan setempat.

Baca Juga:  Sesuai Sasaran, Desa Pilang-Randublatung Bagikan Bansos untuk 1.260 Warga

Tak heran dalam pengendalian COVID-19 Tahun 2021, seluruh anggota PWRI di Kecamatan Bogoreja mendapatkan prioritas COVID-19. Dan, bahkan seluruh pengurus dan anggotanya sudah memperoleh vaksin booster.

Sementara itu Ketua H. dalam sambutannya menyampaikan sebuah motivasi berupa “JIMAT” agar di bulan Syawal dan bulan-bulan yang akan datang bisa lebih bergairah dalam mengabdi dan berkiprah di masyarakat.

Adapun “JIMAT” yang dimaksud, bukannya suatu , barang atau tulisan yang selama ini banyak diyakini memiliki kesaktian untuk melindungi pemiliknya, sekaligus bisa menangkal penyakit atau tolak balak.

“Namun JIMAT kali ini adalah sebuah akronim yang merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan kwalitas kehidupan di masa yang akan datang,” ucap mantan Sekda Blora itu.

Diawali huruf (J): Jagalah hati agar dalam kegiatan sehari-hari kita selalu di yang diridhohi Gusti Yang Maha Sakti. Sehingga predikat takwa yang dihasilkan dari Ramadan bisa kita jaga dan pelihara.

Ada karya lagu dari KH Abdullah Gymnastiar yang barangkali bisa menjadi pelipur lara dalam memotivasi diri kita. Sepenggal baitnya sebagai berikut;

Jagalah hati jangan kau kotori, Jagalah hati lentera hidup ini. Jagalah hati jangan kau nodahi. Jagalah hati cahaya Illahi.

Bila hati kian bersih, pikiran pun akan jernih, mudah diraih. Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh, seakan akan dikejar musuh. Dengan Allah kian jauh.

Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti, pribadi menawan hati, dirimu disegani. Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk, akhlak kian terpuruk. Jadi makhluk terkutuk.

Selajutnya huruf (I): Ikhlas selalu mendasari setiap langkah, kiprah dan perbuatan dalam kehidupan sehari hari. Ikhlas untuk berbuat melakukan sesuatu dengan mengharap ridha Allah semata dan tidak mengharapkan mendapatkan sanjungan dan pujian dari manusia.

Baca Juga:  Bambang Sulistya: Ketakwaan Bisa Terwujud bila Umat Islam Memaknai Akronim PUASA

Kalau semua umat manusia mampu mengamalkan sikap Ikhlas dalam membantu kepada orang yang kurang beruntung niscaya suasana masyarakat akan menjadi tentram, damai dan guyub rukun pasti akan tercipta.

Kemudian huruf (M): Menjalin tali silahturahmi semakin dimantabkan baik ke atas, ke samping maupun ke arus bawah atau kaum duafa. Karena selain silahturahmi merupakan amalan yang paling cepat mendatangkan pahala dan kebaikan.

Silahturahmi juga dapat melapangkan rejeki dan dipanjangkan umurnya. Sebagaimana sabda Allah dalam Hadist Riwayat Bukhari, “Siapa yang suka dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi”.

Sedangkan huruf (A): Amalkan perintah kapanpun dan dimanapun berada mulai saat ini untuk melaksanakan perintahNya dan dan menjauhi laranganNya.

Dalam tataran praktis lakukan solat wajib dan Sunah tepat waktu dan berjamaah. Syukur mulai stop nge-share berita hoax dan fitnah yang bisa menimbulkan kegaduhan dan ketakutan di masyarakat.

Terakhir huruf (T): Tetaplah bersyukur dalam menghadapi keadaan saat ini. Terimalah apa adanya apa yang kita miliki,apa yang kita hadapi dan apa yang kita capai dengan penuh rasa syukur.Karena kalau kita pandai bersyukur maka kenikmatan dan kelimpahan akan ditambahkan olehNya kepada kita.

“Ada ungkapan bijak bahwa siapa yang akan menjadi pemenang dalam kehidupan adalah seseorang yang selalu rendah hati walaupun memiliki kedudukan tinggi,” tuturnya.

“Tetap sejuk walaupun berada dalam keadaan panas. Tetaplah manis walaupun keadaan terasa pait dan tetap merasa kecil walaupun menjadi orang besar. Serta tetaplah tenang walau di tengah badai kehidupan,” tambah Bambang.

“Selamat berlebaran semoga kita selalu dalam lindunganNya, , , dan makin takwa serta masih diberi kesempatan untuk menikmati Tahun 2023,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *