Oleh: Bambang Sulistya
Tahun 2022 adalah Tahun Macan Air, semoga menjadi tahun terbaik buat kita agar tetap sehat, semangat, bahagia, rejeki melimpah dan bebas dari penyakit virus corona varian baru Omicron.
Mari hidup secara sederhana karena sederhana merupakan lambang kesempurnaan dan kemapanan. Hidup sederhana yang sering disebut sebagai hidup minimalis itu mudah diucapkan, namun dalam tataran pelaksanaan sulit dijalankan.
Praktek dalam menjalani hi-dup sederhana adalah tidak berkelebihan, tidak ngongso, neko-neko, dan tidak mengejar keinginan secara membabi buta atau ambisius.
Dalam istilah Jawa, sederha-na itu “prasojo”, yang memiliki makna secukupnya atau sepantasnya. Prasojo adalah kosa kata yang biasa dijadikan pitutur atau nasehat untuk sebuah laku atau pilihan sikap dalam menjalani kehidupan.
Pitutur mulia tersebut ditunjukan agar seseorang tidak terjebak dalam perilaku berkelebihan, apalagi di luar batas sebagai makluk sosial yang memiliki banyak keinginan.
Manusia harus punya kendali agar tak terjebak ketidak-pantasan atau bahkan kehinaan. Karena sikap tersebut bisa menciptakan malapetaka dan sumber siksa.
Dalam hidup sederhana atau hidup prasojo ada perwujudan keinginan yang harus kita kendalikan tanpa kehilangan kepuasan. Karena sederhana itu sendiri juga menciptakan kepuasan.
PRASOJO terdiri tujuh huruf yang merupakan langkah-langkah yang harus dijalani dalam mewujudkan hidup sederhana. Mulai dari huruf (P) Pandai mensiasati dan menyesuaikan situasi dan keadaan yang ada, terutama dalam mengatur keuangan secara bijaksana. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
(R) Rajinlah berbagi/kepyur/sedekah, kapan saja dimanapun kita berada kepada kaum lemah atau duafa. Jadikan kegiatan berbagi sebagai kebutuhan hidup. “Menyang Blora numpak sepur, sopo sing pingin mulyo kudu wani kepyur”.
Selanjutnya, (A) Awali dari yang kecil dari diri sendiri dan mulai saat ini. Karena untuk memulai hidup sederhana memang butuh penyesuaian dan proses.
Berikutnya, (S) Setiap saat selalu belajar mensyukuri apa yang kita miliki, apa yang sudah kita capai dan yang kita peroleh.
Kemudian, (O) Ojo gampang emosi (jangan mudah marah) dalam mewujudkan hidup sederhana, apalagi di masa sulit seperti saat ini. Karena, orang hebat itu manusia yang bisa mengendalikan diri saat dikuasi amarah, tenang saat dipermalukan, tersenyum saat direndahkan dan bersabar saat menemuhi cobaan.
Untuk akronim huruf (J), yakni Jadikan pola pikir sederhana untuk selalu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan akronim huruf (O) adalah Ojo ngglokro (jangan patah semangat), apalagi suka baper (bawa perasaan) setiap menghadapi tantangan dan ujian hidup.
Penulis adalah: Ketua PWRI Kabupaten Blora.