Dunia Ini Tempat Perjalanan

Tidak ada keuntungan yang lebih besar melebihi taat kepada Allah dan tidak ada kerugian yang lebih besar melebihi maksiat kepada Allah.

Hidup ini adalah satu perjalanan, perjalanan menuju akhirat. Dunia ini adalah tempat untuk berjalan, berpindah menuju akhirat.

Dunia bukanlah tempat untuk tinggal berlama-lama. Perhatikan mulai dari zaman dulu hingga sekarang, adakah orang yang bisa tinggal di dunia selama-lamanya?

Tidak ada orang yang bisa berlama-lama di dunia, bagaimanapun sehatnya, bagaimanapun kuatnya, bagaimanapun keadaannya.

Manusia tambah hari makin dekat perpisahannya dengan dunia, tambah dekat waktu kedatangannya di negeri yang kekal, negeri akhirat yang abadi.

Tambah hari kita makin dekat dengan akhirat, seharusnya menjadikan kita semakin bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan diri menuju negeri akhirat itu.

Baca Juga:  Budayakan Hidup Sehat, Puskesmas Sambong Gelar Senam Prolanis

Tambah hari kian dekat waktu kita akan menghadap Allah, mestinya mendorong kita untuk tambah konsentrasi, tambah jungkung ibadah kepada Allah, berbakti kepada Allah, sujud kepada-Nya.

Tambah hari makin sedikit waktu yang tersisa di dunia ini, tambah hari umur makin berkurang dan terus berkurang.

Sudah kita ketahui semua, hidup di dunia tidak akan lama. Yang tidak akan lama ini pun sudah berlalu banyak, tinggal sedikit lagi akan habis. Maka dengan umur yang tinggal sedikit ini, seharusnya kita gunakan untuk perkara yang lebih penting, untuk persiapan akhirat kita.

Kesempatan bertaubat hanya di dunia. Sekarang inilah waktunya kita bertaubat kepada Allah, waktunya menghadapkan diri kita, dzahir kita, bathin kita ke hadirat Allah.

Sekarang ini waktunya kita merengek-rengek kepada Allah agar dosa masa lalu diampuni dan umur yang tersisa dijaga oleh Allah sehingga kita tidak terjerumus di dalam murka Allah, dalam dosa-dosa.

Baca Juga:  Hutang Bank

Karena itu jangan sampai ada waktu-waktu kosong yang tidak kita gunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Waktu ini mahal, 1 menit untuk taat kepada Allah harganya tidak bisa dinilai dengan apa pun di dunia ini, begitu pula sebaliknya, satu menit kita bermaksiat kepada Allah ke-rugiannya adalah kerugian yang kekal abadi.

Andai akhirat bisa dielakkan bolehlah kita lalai-lalai, tetapi akhirat tidak bisa dielakkan, mati pun tidak bisa diundurkan, bagaimana kita akan lalai?

——————
Penulis adalah pengurus takmir Masjid Al Muhajirin, Permai , .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *