Kabar yang menyebut bahwa cadangan devisa Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Januar 2021 dinilai berlebihan dan konyol.
Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII, Fuad Bawazier menilai cadangan devisa sebesar 138 miliar dolar AS pada Januari 2021 tidak pantas dibanggakan sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
“Pernyataan yang sebenernya berlebihan atau lebay, atau agak konyol, atau dibesar-besarkan,” tuturnya kepada Rakyat Merdeka, Minggu (7/2) pekan lalu.
Menurutnya, sudah sepantasnya cadangan devisa itu naik. Sebab utang dalam valas atau capital inflows juga naik. Selain itu juga karena impor yang anjlok karena daya beli yang turun dan pertumbuhan ekonomi anjlok.
“Jadi naiknya cadangan valas ini bukan karena naiknya ekspor,” tegasnya.
“Ingat ya utang negara kini juga terbesar sepanjang masa RI,” sambung Fuad Bawazier.
Fuad juga mencatat bahwa pemerintahan Jokowi juga masih memiliki catatan kelam ekonomi, yaitu tentang defisit APBN yang terbesar sepanjang masa.
“Mau lagi? Skandal-skandal korupsi BUMN seperti asuransi Jiwasraya, ASABRI, dan BPJS Ketenagakerjaan juga terbesar,” demikian Fuad Bawazier. (*)