BLORA.-
Setiap hari adalah awal yang baru sehingga buatlah kenangan dengan karya yang indah, mulia dan menjadi sejarah baru bagi kehidupan. Ungkapan bijak itu diucapkan oleh Ketua PWRI Blora Bambang Sulistya, saat melakukan penanaman pohon di Taman Perumnas, depan Masjid Nurul Falah Karangjati RT 05 RW V Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
“Ungakan tersebut menjadi inspirasi dan motivasi yang mendorong saya dalam mengawali Tahun Baru 2024 yang masuk dalam Shio Naga,” katanya, Selasa (2/1/2024).
Jenis pohon yang ditanam adalah bibit sukun madu yang diperoleh dari Kabupaten Brebes saat mengikuti puncak peringatan HUT PWRI ke-61 Tahun 2023 Tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Sukun bisa dimaknai supaya rukun. Selain akan bermanfaat bagi kehidupan tanaman sukun ini merupakan simbol dan harapan, semoga pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 nanti berjalan lancar, rukun dan damai,” jelasnya.
Selain itu dengan menanam sukun, mantan Sekda Blora itu bermaksud ingin menyadarkan pada masyarakat bahwa budaya menanam itu merupakan kebiasaan baik yang memiliki manfaat luar biasa bagi lingkungan hidup.
Menurut Bambang Sulistiya, kebiasaan menanam bisa menjadi pitutur dan virus kebaikan yang perlu ditularkan kepada generasi milenial.
“Menurut Bapak Eric Thohir, Menteri BUMN bahwa Filosofi menanam sama dengan menanam harapan, memberi arti untuk masa depan,” ucapnya.
Menurutnya, tidak ada yang instan seperti tanaman yang perlu proses untuk tumbuh besar,manusia berproses untuk menjadi manfaat bagi sesama umat.
Bahkan berdasarkan pendapat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi bahwa menanam tanaman sama dengan menanam kebaikan di muka bumi.
Oleh sebab itu masyarakat harus membangun mental untuk mau memelihara dan menanam tanaman.Ingat kalau kita menanam tanaman maka tanaman tersebut akan menghasilkan oksigen dan oksigen akan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Oksigen yang dihasilkan oleh tanaman adalah merupakan amal jariah yang menghidupi jutaan manusia. Tidak hanya oksigen bila tanaman telah menghasilkan buah maka buahpun merupakan amal jariah yang bermanfaat bagi kehidupan baik bagi manusia maupun hewan.
Namun ada manfaat yang luar biasa dalam menanam tanaman di tahun politik,yaitu dapat mengurangi stres dan polusi suara yang saat ini boming di jagat raya di Bumi Nusantara.Karena sebuah penelitian bahwa dalam radius 30 meter dari pepohonan polusi suara dapat berkurang 50%.
Kemudian apa makna pentingnya menanam tanaman, sebagai orang beriman menanam tanaman adalah wujud nyata sedekah bumi yang menghasilkan amal jariah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Buah pisang dari Todanan, Pisang tanduk enak dimakan, Jika peduli dengan lingkungan, Menanam tanaman ayo kita lakukan,” tutur Bambang Sulistya dengan pantun. (*).