BLORA.-
Bekerja sama dengan Anggota DPD RI, Dapil Jateng H. Bambang Sutrisno, pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di tengah bulan Ramadhan 1444 H. Kegiatan dilaksanakan, Minggu (2/4/2023) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rembang.
Peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi sebanyak 100 orang berasal dari para pengurus dan anggota PWRI Kabupaten Rembang, Instansi dan ormas terkait: Koordinator PWRI eks karesidenan Pati dan sebagian Pengurus PWRI Jateng.
Dalam laporan ketua panitia, Eddy Kiswanto yang sehari-hari sebagai Ketua PWRI Rembang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati yang telah memberi dukungan dan membantu menyediakan fasilitas tempat pendopo untuk agenda kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua PWRI Jateng H. Hendro Martoyo yang telah memberikan kepercayaan kepada pengurus PWRI untuk melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kabupaten Rembang.
“Demikian pula Kepada bapak Ir. H. Bambang Sutrisno MM yang telah memberi dukungan material dan dana dalam penyelenggaraan sosialisasi ini,” katanya.
Ia juga mengukapkan perasaan senang dan bangga dari para pengurus PWRI dan para peserta sosialisasi karena bisa untuk mengenang dan menyegarkan kembali ingatan mereka tentang Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
Wakil Bupati Rembang H. Mochamad Hanies Cholil Barro memberikan ucapan terima kasih, apresiasi positif dan rasa takjub atas penyelenggara jegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bisa dipercayakan kepada pengurus PWRI Rembang.
Pihaknya juga merasa kagum atas semangat para purna tugas ternyata masih memiliki greget dalam pengabdi dan berbuat terbaik bagi Bangsa dan Negara.
Wabup Rembang berpesan agar hasil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dapat disebarluaskan dan ditularkan ke masyarakat supaya bisa memberikan kontribusi positif terhadap keguyuban dan kerukunan umat.
Ia menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan terobosan dalam menanamkan nilai nilai luhur yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.
“Karena selama ini khususnya generasi muda rata-rata sudah merasa asing bahkan sudah luntur mengenal nilai-nilai luhur tersebut,” tuturnya.
Berkenaan dengan itu H.Mochamad Hanies Cholil Barro meminta kepada para peserta sosialisasi agar kegiatan seperti hari ini ibarat para peserta diberi Vaksin NKRI harga mati sebagai upaya menangkal berbagai aliran yang akan memecah belah keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua PWRI Jateng yang dianggap sebagai seniornya mantan Bupati Jepara dua pereode yang selalu rajin hadir ke Rembang untuk memberikan perhatian dan pembinaan ke PWRI Kabupaten Rembang.
Ucapan terima kasih juga ditujukan ke Anggota DPD RI H.Bambang Sutrisno yang telah memberi bantuan atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi.
“Semoga kedepan bisa kita bangun sinergi antara Pemkab Rembang dan DPD RI dalam mendukung Kemajuan Kabupaten Rembang,” ucapnya.
Sebelum mengakhiri sambutan Wakil Bupati membuka secara resmi acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Kemudian dilanjutkan sambutan Anggota DPD RI H.Bambang Sutrisno.
Ia mengawali sambutan dengan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa semoga di bulan Ramadan 1444 H ini kita mendapatkan berkah, pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Disamping itu H.Bambang Sutrisno mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Rembang yang telah berkenan memberi fasilitas tempat beserta kelengkapannya serta kehadirannya sehingga Sosialisasi Empat Pilar dapat terlaksana.
H.Bambang Sutrisno menjelaskan dan mengingatkan kembali kepada para peserta bahwa kita patut bersyukur Indonesia memiliki Pancasila yang merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) yang berfungsi sangat fundamental.
Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum, bersifat Filosofis dan Pancasila merupakan rujukan, acuan, sekaligus tujuan dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Pembangunan karakter bangsa memiliki makna membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila. Manusia yang berkarakter Pancasila adalah manusia dan bangsa Indonesia yang memiliki ciri dan watak relegius, nasionalis, demokratis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. Oleh karena itu landasan kedua yang harus menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa adalah norma konstitusional UUD 1945.
Keluhuran nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 memancarkan tekad dan komitmen bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan pembukaan itu dan bahkan tidak akan mengubahnya.
Ia memaparkan, ada empat alasan untuk tidak mengubah isi yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Pertama, di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat norma dasar universal bagi berdiri tegaknya sebuah Negara yang Merdeka dan Berdaulat.
Kedua, dalam pembukaan UUD 1945 terdapat norma yang terkait dengan tujuan negara atau tujuan nasional yang merupakan cita-cita pendiri bangsa atas berdirinya NKRI.
Tujuan negara meliputi empat butir, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertipan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan keadilan sosial.
Ketiga, pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan. Keempat, karena nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Republik Indonesia sebagaimana tersurat di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara,yaitu Pancasila.
Oleh karena itu dalam pengembangan karakter bangsa, norma-norma konstitusional UUD 1945 menjadi landasan negara yang harus ditegakkan untuk kukuh berdirinya Negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dipandu langsung oleh nara sumber Hendro Martojo yang sehari- hari sebagai Ketua PWRI Provinsi Jateng.
Hendro Martojo menyajikan dan menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar.
Yaitu, Pancasila sebagai Dasar dan Idologi Negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai Bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
Sajian materi yang disampaikan H. Hendro Martojo sangat menarik, mudah dipahami dan diberikan contoh pengalaman yang aplikatif bisa dijadikan referensi dalam kehidupan sehari hari.
Dirinya menekankan pentingnya pengamalan Pancasila yang diterapkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Motivasi para peserta sosialisasi walaupun bulan Ramadan tetap bersemangat dan memiliki antusias yang tinggi untuk menyampaikan uneg uneg dan pertanyaan saat dibuka acara tanya jawab.
Di antaranya menyoal tentang usulan agar butir-butir Pancasila diajarkan kembali kepada anak sekolah dan anggota masyarakat. Karena saat ini masih banyak anggota masyarakat bahkan para pejabat tidak hafal sila-sila dalam Pancasila.
Disamping itu muncul keresahan para pensiun dengan adanya berita bahwa gaji pensiun akan diganti sistim baru yang kurang menghargai nilai nilai pengabdian dan perjuangan yang telah diberikan kepada negara.
Dan ungkapan sulitnya mengembangkan anggota PWRI walaupun dalam AD/ART PWRI yang baru keanggotaan PWRI dengan stesel pasif. Semua pertanyaan dan ungkapan dari para peserta dijawab dengan jelas dan tuntas oleh Bapak H.Hendro Martoyo.
Ia mengingatkan bahwa PWRI adalah satu satunya organisasi perjuangan bagi para pensiun PNS/ASN terutama untuk meningkatkan kesejahteraan.
Selama ini PWRI sudah melakukan upaya konkrit untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota salah satu hasilnya adalah para pensiunan mendapat gaji ke 13 dan gaji ke 14 (THR) serta mendapatkan tunjangan beras.
Berdasarkan hasil pengamatan dan realisasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Rembang menurut Bambang Sulistya selaku koordinator PWRI eks Karesdinan Pati dapat berjalan lancar dan sukses serta mampu membuat peserta gumuyu karena para peserta mendapat tambahan ilmu dan bebungah dari pantia.
“Bunga melati bunga kamboja, sosialisasi Empat Pilar hari ini membuat bahagia para Wredatama,” ucapnya. (*).