Korandiva-BLORA.- Program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) yang diterapkan di SDN 2 Purworejo, Blora telah berjalan, namun belum mencapai hasil yang maksimal. Kepala Sekolah SDN 2 Purworejo, Yayuk, S.Pd., menyampaikan bahwa meskipun program tersebut telah diterapkan, masih ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaannya.
Yayuk menjelaskan bahwa pihak sekolah telah menyediakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk memandu program ini. Namun, guru tersebut masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT), sehingga berpotensi mempengaruhi stabilitas dan konsistensi program. “Guru PAI sudah ada, tapi statusnya masih GTT, sehingga kami masih memerlukan penyesuaian lebih lanjut agar program bisa berjalan lebih optimal,” ungkap Yayuk.
Salah satu tantangan utama dalam menjalankan SSN di SDN 2 Purworejo adalah keterbatasan literatur yang tersedia. Yayuk menyebut bahwa sekolah masih terkendala dalam menyediakan bahan ajar yang memadai untuk mendukung pembelajaran agama, terutama terkait dengan materi bacaan yang harus dikuasai siswa. “Literatur masih menjadi kendala bagi kami, padahal ini sangat penting untuk menunjang pembelajaran yang lebih efektif,” ujarnya.
Meski demikian, Yayuk tetap optimis bahwa program SSN memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan di kalangan siswa. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk memperkuat karakter dan akhlak mulia sejak dini. Dalam jangka panjang, pihak sekolah berharap bisa mendapatkan dukungan lebih, baik dari pemerintah maupun masyarakat, guna memperbaiki fasilitas dan literatur yang diperlukan.
Yayuk menegaskan bahwa program SSN merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk menghadirkan pendidikan karakter yang seimbang antara aspek akademis dan religius. “Kami ingin para siswa tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki pondasi moral yang kuat melalui pengamalan nilai-nilai agama,” tambahnya.
Melalui peningkatan pada sisi literatur dan penambahan tenaga pendidik yang memadai, diharapkan SSN di SDN 2 Purworejo ke depannya dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter siswa. Sekolah juga berharap agar program ini terus berkelanjutan dan mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak. (*)