Korandiva – BLORA.— Ketua Paguyuban Setyo Rukun Blora, H. Purwadi, S.Pd., M.Pd., mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan di usia senja. Hal ini disampaikan dalam rapat khusus paguyuban yang digelar di kediaman H. Soeharso, Jln. Agil Kusumadya 20 A Blora, bertepatan dengan syukuran atas kesembuhan istri H. Soeharso.
“Badan sehat sangat didambakan dan penting diperhatikan bagi para purna tugas,” ujar H. Purwadi dalam sambutannya. Ia mengajak seluruh anggota paguyuban untuk terus menjaga pola hidup sehat, melalui olahraga, konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, dan memperkuat ibadah.
Ia menekankan bahwa kesehatan adalah sumber kebahagiaan dan kedamaian bagi generasi senior, yang sebagian besar sudah berusia di atas 65 tahun. Bahkan, H. Soeharso sendiri kini sudah menginjak usia 83 tahun. “Syukuri nikmat sehat dan mari kita rawat bersama,” tegas Purwadi.
Sementara itu, Penasehat Paguyuban Setyo Rukun Blora, Ir. H. Bambang Sulistya, M.MA., menyampaikan pesan inspiratif dari seorang lansia berusia 85 tahun asal Dusun Nglawiyan, Blora, bernama Mbah Marsudi. Meski sudah lanjut usia, Mbah Marsudi tetap aktif mencari pakan untuk kambing-kambingnya dan menjalani hidup sehat tanpa bergantung pada obat.
Menurut Bambang, Mbah Marsudi memiliki prinsip hidup sederhana yang ia rangkum dalam akronim KPK:
K: Kegiatan yang bermanfaat, dilakukan setiap hari dengan hati gembira dan semangat. Tak ada waktu untuk mengeluh atau menyalahkan orang lain.
P: Pasrah hasil pada Tuhan, setelah berusaha maksimal. Ia percaya bahwa hasil adalah hak prerogatif Tuhan.
K: Kopi setiap hari, menjadi kebiasaan yang membuat tubuh segar dan hati tenang. Marsudi rutin minum kopi setelah makan, tanpa tambahan gula.
Hal ini diamini oleh H. Soedadyo, S.H., mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Blora, yang juga berbagi pengalamannya. Ia mengaku sudah lebih dari 15 tahun rutin minum kopi tanpa gula atas anjuran dokter, dan merasakan manfaatnya bagi jantung serta kebugaran tubuh.
Di akhir acara, Soedadyo mengajak semua hadirin untuk menjadikan usia senja sebagai masa yang aktif dan penuh semangat, tanpa bergantung pada obat-obatan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjauhi budaya gibah, saling menghujat, dan menyebar fitnah.
“Sudah saatnya kita fokus menjaga kesehatan, menjaga hati, dan tetap bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya sebelum memimpin doa bersama.
Rapat penuh suasana kekeluargaan ini menjadi momen berharga untuk memperkuat tekad hidup sehat di usia lanjut, dengan semangat rukun, syukur, dan kebersamaan. (*)