Korandiva – BLORA.- Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Jepon , Kabupaten Blora menyelenggarakan reorganisasi dan pengukuhan pengurus baru, Sabtu 15 Agustus 2025.
Bertempat di PWRI Kecamatan Jepon jl Raya Blora Cepu Km 7 Jepon Blora, pelaksanaan reorganisasi berlangsung lancar, demokratis dan jurdil tanpa ada unsur rekayasa apalagi terjadinya money politik.
Secara aklamasi akhirnya terpilih kembali untuk periode ke dua Drs H. Rajiman Santarko M.Si sebagai ketua PWRI Kecamatan Jepon masa bakti 2025-2030.
Menurut Sekretaris PWRI Kecamatan Jepon Drs Sutoto, M.M.Pd., figur Rajiman Santarko merupakan sosok pimpinan yang telah banyak memberikan kontribusi positif bagi kemajuan organisasi PWRI.
“Diantaranya jumlah anggota berkembang pesat berkat strategi pendekatan anjasana keluarga melakukan silaturahmi dan berbagi kepada para ASN yang baru memasuki purna tugas,” terang Sutoto.
Kemudian juga membenahi kepengurusan koperasi wredatama sehingga koperasi PWRI Jepon mendapat predikat koperasi sehat yang setiap tahunnya selalu dapat menyelenggaran RAT tepat waktu dan memberikan SHU menjanjikan.
Bahkan dalam menyegarkan suasana kebatinan juga telah dilakukan kegiatan wisata religi ke tempat wisata ke luar dari Kabupaten Blora selama ia mengemban amanah.
Rajiman Santarko, saat terpilih kembali sebagai ketua PWRI Kecamatan Jepon menyampaikan ucapan puji syukur kepada Allah atas amanah yang diterima.Ia akan berkiprah dan berupaya untuk memberikan karya nyata yang terbaik untuk mewujudkan kesehatan, kesejahteraan dan kebahagian bagi para anggota PWRI dengan niat baik dan dilandasi sesanti “Setiap detik untuk berbuat baik dan setiap langkah untuk beribadah”.
Ia juga siap menerima masukan dan kritik yang bersifat membangun.
Sementara Ir. Bambang Sulistya,M.MA, selaku ketua PWRI Kabupaten Blora, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengurus PWRI lama dan memberikan testimoni tentang sosok Rajiman Santarko.
Bambang Sulistya menambahkan, sosok Rajiman adalah mantan Kepala kelurahan Jepon, mantan Camat Tunjungan dan anggota DPRD kabupaten Blora masa bhakti 2014-2019.
Rajiman Santarko selama berkarier di birokrasi termasuk petugas memiliki PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tanpa cela) yang baik.
Ia prasojo, suka bergaul,memiliki tanggung jawab tinggi dan suka kepyur atau berbagi kepada orang yang kurang beruntung.
“Saya juga menitipkan pesan agar dalam melaksanakan amanah pada periode kedua, dapat mengamalkan filosofi jari tangan dalam masa bakti kepemimpinannya,” tuturnya.
Menurut mantan Sekda Blora itu, ada ungkapan bijak setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.
Sehingga setiap pemimpin pasti memiliki nilai-nilai positif yang dapat mempengaruhi dan menggerakan orang lain seperti yang dilambangkan dalam kelima jari yang kita miliki, yaitu Ibu Jari melambangkan bahwa setiap pemimpin/ketua pasti memiliki kebaikan, keunggulan, keistimewaan, kehebatan dan kelebian dari yang dipimpin.
“Sehingga segala nilai tambah tersebut hendaknya dapat dijadikan panutan dan keteladanan bagi para anggota/staf yang dipimpin.Apalagi bisa disinergikan dan kolaborasikan dengan nilai nilai positif dari anggota/staf,” jelasnya.
Jari telunjuk, memberi informasi bahwa seorang pemimpin/ketua seharusnya bisa mengetahui dan menyadari, ia memiliki peran dan tugas untuk memberikan perintah,arahan dan petunjuk kepada anak buah.
Untuk itu dalam melakukan peran tersebut mestinya jangan dilakukan secara emosional, arogan, kasar apalagi kurang menghargai atau nguwongke kepada para anggota/staf. Upayakan bisa mewujudkan komunikasi yang menyejukan jiwa dan ramah lingkungan.
“Ketika memberi petunjuk jangan pernah menimbulkan amarah dan sakit hati,” ucapnya.
Jari tengah, melambangkan bahwa seorang pemimpin harus bisa ngayomi, melindungi, memperjuangkan anak buah dan siap berkorban untuk kepentingan yang lebih mulia.
Selanjutnya, jari manis mengamanahkan bahwa seorang pemimpin/ketua harus bisa bersikap dan bertindak cantik, manis dan menarik yang memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan staf dan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif sesuai dengan peribahasa rukun agawe berkah dan crah agawe bubrah.
Kemudian, jari kelingking mengekspresikan bahwa pemimpin/ketua dalam melaksanakan tugas hendaknya mampu memberikan dorongan, spirit, motivasi dan gas pol kepada anak buah atau staf.
Selesai pengukuhan pengurus PWRI diagendakan makan bersama seperti program MBG (Makan Bergizi Gratis) ala para wredatama. (*)