PPDB Tidak Berpihak pada Sekolah, Wiwik Sulistiyowati: Sistem Zonasi Tidak Menguntungkan Sekolah

Korandiva-.- Sistem zonasi yang selama ini diberlakukan dalam Penerimaan Baru (PPDB), ternyata tidak selalu berpihak pada sekolah. “Zonasi itu tidak menguntungkan,” tegas Kepala SMP Negeri 1 Wiwik Sulistiyowati.

Seperti yang diungkapkan Wiwik ketika Diva menemui di kantornya, bahwa sistem zonasi itu masih bisa “dimainkan”. “SMPN 1 Cepu itu berada di Kelurahan . Seharusnya warga Tambakromo tidak bisa diterima di sekolah lain. Tapi kok diterima?” protes Wiwik.

Mantan Kepala SMP Negeri 2 ini mengatakan, sistem zonasi yang sekarang ini belum sepenuhnya diterapkan sesuai aturan. “Yang sudah disepakati masuk Zona 1, sebaiknya jangan masuk ke sekolah lain. Harusnya tetap masuk Zona 1,” ujarnya.

Baca Juga:  SMK Migas Cepu Raih Predikat SMK Pusat Keunggulan 2024

Menurut alumni IKIP PGRI ini, tetapi kenyataan di lapangan justru berbeda. “Kedepan Sistem Zonasi harus ada perubahan. Calon peserta didik yang berada di Zona 1 harus masuk Zona 1. Jangan buru-buru dimasukkan sekolah lain melalui jalur . Yang seperti ini jelas tidak menguntungkan sekolah,” jelasnya.

Penerapan sistem yang tidak pas tersebut, lanjut Wiwik, berimbas pada lembaga yang dipimpinnya. “Tahun ini kami hanya mendapatkan pendaftar 143 siswa. Padahal kuotanya ada 160 peserta didik baru. Tapi ya sudahlah,” ujarnya pasrah.

Kuota jalur zonasi yang seharusnya 90 siswa, ternyata hanya mendapatkan 78 pendaftar. Sedangkan jalur prestasi 39 pendaftar, dan jalur afirmasi ada 21 pendaftar. “Sebaiknya jalur prestasi itu jangan hanya melalui raport, biar tidak mudah masuk ke sekolah lain,” katanya.

Baca Juga:  Fadia Khalisha Putri, Satu-satunya Atlet Woodball dari Kabupaten Pati

Dia menambahkan, kedepan sistem zonasi harus ada perubahan. SMP Negeri 1 Cepu yang dinilai selalu kalah kaitannya dengan letak geografis ini, selamanya akan selalu kalah. “Harus ada perubahan, jangan seperti ini lagi,” tegas wanita yang pernah bercita-cita menjadi dokter ini. (*)