BLORA.-
Bagi guru pengajar dan keluarga besar Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, nama serta wajah Ahmad Safii sudah tidak asing lagi. Dimana ada kegiatan yang bertemakan IT atau digitalisasi, bisa dipastikan pria kelahiran Rembang 14 Mei 1987 itu ada di situ sebagai nara sumber atau mentornya.
Selama ini tidak hanya guru dan operator sekolah saja yang menggunakan jasa relawan Safii, tetapi juga lembaga lain yang mengalami kesulitan masalah IT. Bahkan, dia juga menjadi orang yang ditugaskan untuk memotivasi sekaligus meng-audit laporan bantuan lembaga yang diberikan oleh Kemendibud Ristek.
Pak Fi'I panggilan akrabnya menceritakan, untuk bisa menjadi tenaga IT kabupaten yang ber-SK dari Kemendibud Ristek atau yang dikenal dengan istilah Co Kapten belajar.id, dirinya harus mengikuti seleksi ketat–karena harus bersaing dengan ribuan peserta lain di tingkat nasional.
Seleksi yang dilakukan hingga 4 kali itu menghasilkan 30 nominator terbaik tingkat Provinsi. “Dari 30 personil itulah yang mendapat level berbagi menjadi Co Kapten,” kata Safii yang tinggal di Mojo Agung, Pucakwangi, Pati ini.
Meski sebagai relawan yang berorientasi sosial, tugas dan tanggung jawab guru SDN Candi yang pernah mewakili Kabupaten Blora sebagai Guru Teladan Tahun 2019 itu tidak ringan. Pasalnya, semua keluhan masalah IT seperti PMM, Sim PKB, Siplah, google Work Space Education (GWE), akun pembelajaran dan akun lainnya selama ini selalu bertumpu padanya. (*)