Sudah Lakukan Pemeriksaan terhadap 37 Orang, Polda Jateng Akan Tertibkan Penambangan Minyak Ledok

“Pengelolaannya tanpa pengawasan, kemudian manfaat buat pemerintah daerah sangat kecil,” kata Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio, Sabtu (20/5) lalu.

***
DIREKTORAT Reserse Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah menertibkan pengeboran mentah yang disebut bermasalah di sumur- di Lapangan , Kecamatan , Kabupaten . Sebanyak 37 orang telah diperiksa sejak Maret. “37 orang sudah kami mintai keterangan,” kata Dwi, Sabtu (20/5/2023).
Berdasarkan penyelidikan Sub-direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipidter), praktik pengeboran minyak mentah yang disebut bermasalah itu berlangsung sejak lima tahun terakhir.
Dalam keterangan tertulis Ditreskrimsus Polda Jateng disebutkan ada 197 titik pengeboran di Lapangan Ledok. Pengeboran tersebut diketahui merupakan kerja sama antara PT dengan PT. Blora Patra () yang disebut sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora. Perjanjian diteken pada 25 Juni 2020.
Dalam praktiknya, pengeboran dilakukan oleh pihak turunan. “Tidak lagi pihak ke-3, tapi pihak ke-4. Karyawan yang bekerja di sana dibagi 3 sif per hari. Tiap sif bekerja 4 jam, hanya dibayar Rp 50 ribu per sif,” kata Dwi dalam keterangannya.
Polda Jateng masih melakukan penyelidikan dengan melibatkan BPH dan Bareskrim . Polisi juga telah menyita 20 ton minyak hasil tambang dari lokasi.
Menurut Dwi, perjanjian pengeboran tersebut seharusnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah () Blora.
“Seharusnya Blora banyak (PAD) karena kaya minyak-minyak mentah. Kami tangani sejak Maret lalu, berdasarkan laporan masyarakat,” jelas Dwi.
Pada Maret lalu ada tiga berisi minyak mentah yang diangkut ke Markas Ditreskrimsus Polda Jateng. Truk tersebut berkapasitas 4000-5000 liter per tangki. Minyak mentah itu lalu dititipkan di Pertamina. Sedangkan truknya dikembalikan ke pemilik.
Truk tangki itu bertuliskan nama PT BPE. Dalam keterangan Ditreskrimsus Polda Jateng disebutkan bahwa PT BPE itu yang menandatangani perjanjian kerja sama pengusahaan pada sumur tua di Lapangan Ledok, , dan Lapangan di Kecamatan , Blora. Perjanjian diteken Pertamina dengan PT BPE pada 25 Juni 2020.
Setelah perjanjian diteken pada 25 Juni 2020, PT BPE melakukan perjanjian dengan perkumpulan penambang Ledok dan penambang di Lapangan Semanggi pada 30 September 2020. Perjanjian kerja sama itu jangka waktunya lima ta-hun. (*)

Baca Juga:  Dibangun Menggunakan Dana Pinjaman Bank Rp 150 Miliar, 15 Ruas Jalan di Blora Kualitasnya Rendah