Selingkuh Sesama Menantu, Kuli Bangunan Diusir dari Rumahnya

, KORANDIVA.CO – Entah bagaimana perasaan SRD (71) sebagai orang tua, warga Dukuh Jompong, Kecamatan Keradenan, yang dengan mata kepala sendiri memergoki menantu lelakinya DYK bermandi keringat bersama menantu perempuannya, ST pada Kamis (7/3/2023).

DYK yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan menikah dengan anak perempuan SRD bernama KRY. Sudah 16 pernikahannya namun belum dikaruniahi anak.
Sebenarnya SRD sudah mencium aroma perselingkuhan anak menantunya itu sejak 6 bulan silam, namun hal itu dibiarkan karena belum ada bukti yang bisa dipegang. Hingga pada Kamis malam (7/3/2023), ketika SRD berkunjung ke rumah anak perempuannya (KRY) namun menantu laki-lakinya tidak ada di rumah.
Tiba-tiba firasat SRD ingin mendatangi rumah anak laki-lakinya (STN) yang berada tepat di sebelah rumah anak perempuannya. Pukul 21.30 Wib itu rumah anak laki-lakinya dalam keadaan gelap karena STN selaku pemilik rumah sedang menghadiri undangan khitanan di dukuh sebelah yang nanggap barongan.
Kemudian SRD memberanikan diri untuk membuka pintu, dan mendapati menantu laki-laki (DYK) bersama menantu perempuannya, ST, sedang berduaan di dalam kegelapan.
Sontak kedua menantu terkejut, lalu keduanya meminta maaf kepada SRD sambil mengucap, “Jangan bilang sama anakmu, aku yang salah aku minta maaf,” ucap DYK.
Dan, SRD pun spontan memberikan maaf dengan syarat. “Saya maafkan tapi kamu harus mendatangi mertua perempuan untuk meminta maaf,” kata SRD kepada DYK.
Tak ingin kehilangan peluang, keeseokan harinya DYK mendatangi makam mertua perempuannya dan meminta maaf.
Pernah melihat langsung kedua menantunya bermandi keringat ternyata menjadikan SRD trauma, dan sulit untuk melupakannya. “Beberapa hari saya sulit tidur dan hilang nafsu makan karena merasa berdosa kepada kedua anak saya karena menutup-nutupi kelakuhan bejat menantu,” ujar SRD.
Sehingga pada Sabtu malam (11/03/2023) SRD mengumpulkan dua anak dan dua menantunya di kediamannya untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga kedua anaknya itu secara kekeluargaan. “Pada malam itu, DYK dan ST saya suruh menceritakan perselingkuhan yang telah dilakukannya,” tambah SRD.
Karena pertimbangan ST sudah memiliki seorang anak, maka STN memaafkan istrinya. Sementara KRY yang sangat kecewa pada suaminya langsung mengusir DYK dari rumah. “DYK diusir oleh istrinya,” pungkas SRD. (*)

Baca Juga:  Dari Kabareskrim Polri untuk Duafa, PWRI Blora Salurkan Bantuan 1.000 Paket Sembako