Blora, KORANDIVA.CO – Naas dialami seorang atlet pencak silat Blora saat bertanding di POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Blora 2023, yang digelar di GOR Mustika Blora pada pada 23-24 Febuari 2023. Atlit pencak silat putra yang merupakan siswa SMK Bhakti Husada PGRI Blora itu mengalami cedera patah tulang setelah terjadi body kontak dengan lawan tandingnya pada Kamis malam, 23 Februari 2023.
Pesilat yang diketahui bernama Bagas Dwi Utomo, berusia 16 tahun mengalami cedera patah tulang pada lengan kiri. Pihak keluarga kepada wartawan Diva membenarkan, Bagas Dwi Utomo mengalami patah tulang pada lengan kiri yang diduga terkena bantingan lawan tandingya.
Selama dalam perawatan di RSUD Dr. Soejono Blora, keluarga mengaku harus mengeluarkan biaya perawatan sebesar 15 juta. Sementara Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata (Dinporabudpar) selaku penyelenggara Popda hanya memberikan santunan sebesar Rp 1 juta. “Sebagian biaya pengobatan ditanggung oleh Basnaz,” ujar Samadi, ayah Bagas.
Samadi berharap, Pemkab Blora bisa memberikan bantuan kekurangan biaya, karena Bagas sudah mengalami cacat permanen.
“Kami mohon Pemkab Blora bisa bantu kekurangan biaya. Meskipun Bagas sudah pulang dari RSUD, akan tetapi sekarang kondisinya sudah cacat permanen,” papar Samadi.
Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, Singgih Hartono turut prihatin atas kondisi yang dialami Bagas Dwi Utomo. Dia juga menuntut Dinporabudpar selaku penyelenggara untuk bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut.
“Penyelenggara kurang memahami aturan dalam penyelenggaraan pertandingan body kontak. Dinporabudpar harusnya menyediakan anggaran untuk jaminan keselamatan para atlit bila terjadi musibah fisik terhadap atlitnya,” tandas Singgih.
Sementara itu Ketua Basnaz Blora, Sutaat ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa Basnaz telah memberikan bantuan biaya kepada Bagas Dwi Utomo yang cedera dalam pertandingan Popda.
“Pada prinsipnya Baznas membantu dengan semangat sesarengan. Seandainya biaya pengobatan rumah sakit habisnya di bawah 5 juta, Baznas akan membayar 100 persen. Tapi karena sampai 15 juta, ya Basnaz hanya mampu berikan bantuan 8 juta kepada keluarga Bagas,” jelas Sutaat.
Sementara itu Kepala Dinporabudpar Blora, Kunto Aji hingga berita ini ditulis belum membaca dan belum membalas pesan WhatsApp yang disampaikan awak media. (*)