Diterjang Hujan, Bangunan JUT di Desa Mernung-Cepu Ambrol hingga Merusak Tanaman Padi Milik Petani

.-

Curah hujan yang cukup tinggi sejak bulan Oktober mengakibatkan ambrolnya bangunan ( usaha tani) di kawasan persawahan di Kecamatan , Jawa Tengah pada Senin (28/12/2022). JUT yang baru saja selesai dibangun pada 28 September 2022 itu mengalami longsong pada salah satu sisinya. Dan puncaknya pada tanggal 28 November 2022 ketika hujan turun dengan cukup deras hingga malapetaka itu benar-benar terjadi karena ambrolnya bangunan JUT malah merusak tanaman padi milik di kawasan itu.
Selain curah hujan yang memang tinggi, ambrolnya JUT di Desa Mernung itu diduga akibat kualitas bangunan yang rendah serta cara pengerjaannya yang asal-asalan.
Dalam pelaksanaan JUT sepertinya pelaksana tidak mempertimbangkan saluran draenase yang memadai, sehingga jalan tidak mampu menahan air dan menyebabkan ambrolnya bangunan tanpa pondasi itu.
Karsih, salah seorang petani yang tanaman padinya tertimbun material jalan berharap pemerintah segera turun untuk memberi solusi. “Ngantos sak niki dereng wonten solusi dari . Nggih niki ditanami maleh, niki jane nggih sampun umur 3 minggu,” ucap Karsih kepada sambil memperbaiki kerusakan sawahnya.
“Jawah wengenane nggih sebelah mriku ,” tambah Karsih sambil menunjuk sawah petani yang tertimbun tanah yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi jalan yang ambrol sekarang.


Sementara itu Sowo, petani yang terdampak kerusakan paling parah mengaku hanya bisa pasrah dan berusaha menyelamatkan tanaman padi yang sebagian sudah hancur.
“Masalahe saluran draenasene kurang,” ucap pria yang akrab disapa Mbah Sowo itu.
Mernung, Munandar saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pembangunan JUT tersebut masih dalam masa perawatan. “Untuk kerusakan sudah saya dokumentasi untuk pertanggungjawaban dari PT ARUM, termasuk nantinya meminta ganti rugi untuk petani yang terdampak,” katanya.
Hingga berita ini dirilis belum ada pihak yang menyatakan bahwa bangunan JUT di Desa Mernung itu sudah memenuhi standart atau belum. Pihak konsultan pengawas PT TIARA belum bisa ditemui, dan dalam papan informasi pembangunan pun terkesan janggal karena tidak ada keterangan volume pembangunan. sedang memperbaiki kerusakan sawahnya memberikan keterangan (*)

Baca Juga:  Sudah Ganti Tahun, Proyek JUT Makadam di Desa Mernung Belum Rampung