Divonis Lima Bulan, Kades Nginggil Menjalani Hukuman Hanya 50 Hari

Terpidana Kasus Pemalsuan Dokumen Mendapat Asimilasi

“Benar, keduanya mendapat Asimilasi. Kalau sesuai putusan, mereka bebas pada 10 Januari 2023,” ujar Kepala Rutan Kelas II B , Tri Joko kepada awak media, Kamis (17/11/2022).

***
PROSES persidangan kecu-rangan dalam seleksi () di memakan waktu hingga tujuh bulan lamanya. Walaupun sudah terbukti melakukan dalam pasal 263 ayat 1 KUHP yang ancamannya 6 tahun, namun jaksa dalam persidangan hanya menuntut hukuman 6 bulan, dan hakim Pengadilan Negeri (PN) Blora pada 23 September 2022 menjatuhkan lebih ringan lagi kepada Darno, kepala (), dan Suprono, operator Desa Nginggil yaitu masing-masing lima bulan penjara.

Belum beralih sorotan mata terhadap drama peradilan perangkat desa, kini masyarakat Blora dikagetkan kabar dibebaskannya Darno dan Suprono dari kurungan penjara pada tanggal 15 November 2022 lalu.

Baca Juga:  Pujianto: Siapa Menebar Angin Bakal Menuai Badai

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Rutan Kelas II B Blora, Tri Joko bahwa Darno dan Suprono resmi keluar dari Rutan setelah mendapat Asimilasi.

Sementara itu, Juru Bicara Seno Margo Utomo usai menemui kepala Rutan di LP Blora mengatakan, bahwa ini preseden buruk dalam di Blora. “Ini adalah kasus besar yang menjadi perhatian publik di Blora,” ujarnya.

Publik sangat berharap, vonis terhadap yang sudah terbukti bersalah dalam dokumen bisa memberi efek jera kepada para . “Jika melihat fakta hukum hari ini, jelas publik kecewa dan mungkin ke depan kejahatan pemalsuan dokumen seperti ini akan marak karena dianggap hukumannya pasti ringan,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Blora Tidak Tahu Muntahar Masih Menjabat Kades

Buruknya penegakan hukum di Blora menurut Seno, harus menjadi perhatian khusus bagi pemangku yang ada, lebih kepada koreksi internal di setiap aparat penegak hukum () yang ada.

“Ternyata, musibah Covid-19 menjadi berkah tersendiri bagi para tahanan. Melalui program Asimilasi, Lembaga Pemasyarakatan bisa memberikan diskon hukuman dengan tetap mengacu pada peraturan yang ada,” tandas Seno. (*)