Wredatama, Nikmati Hidup dengan Manajemen GG

Bambang Sulistya, Koordinator Ketua PWRI wilayah Eks Karesidenan Pati:

.-

Rapat konsolidasi pengurus Persatuan Republik Indonesia () eks Karesidenan Pati yang digelar di ruang pertemuan Kantor PWRI Kabupaten Pati, Rabu (26/10/2022) bisa dibilang mengukir baru. Karena pada rapat yang digelar dalam rangka memperkenalkan H. selaku Koordinator Ketua PWRI Eks Karesidenan Pati (Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, dan ) itu juga dihadiri langsung oleh Anggota MPR/DPD RI Jateng H. Bambang Sutrisno.

Ketua PWRI Kabupaten Pati, HM.NG. Poerwanto Soerodiputro (mantan Koordinator Ketua PWRI wilayah Eks Karesidenan Pati) dalam sambutannya menyampaikan, bahwa rapat konsolidasi untuk memperkenalkan diri sekaligus mengawali kegiatan oleh Koordinator Ketua PWRI Eks Karesidenan Pati yang baru, H. Bambang Sulistya yang tidak lain adalah mantan Sekda Blora itu.

“Semoga kegiatan hari ini dapat memberikan manfaat dan berkah bagi kita semua para Wredatama yang masih memiliki dan yang tinggi kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai koordinator yang baru, Bambang Sulistya mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dan kepercayaan para Ketua PWRI Eks Karesidenan Pati. “Sehingga saya diberi amanah selaku koordinator masa bakti 2022 -2027,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Bambang Sulistya juga memberikan yang positif dan luar biasa atas kehadiran Bambang Sutrisno yang membuat suasana rapat semakin dinamis, dan peserta rapat makin antusias penuh dengan harapan baru.

Baca Juga:  Bagikan 10 Juta Bendera untuk Sesarengan Bangun Blora

“Beliau adalah seorang pemimpin yang memiliki kepekaan tinggi suka berbagi dan siap memperjuangkan kemajuan dan kepentingan PWRI,” jelasnya.

Bambang Sulistya mengingatkan, pada saat Pengurus pada 4 Oktober 2022 lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar para wredatama dalam mengisi sisa waktu kehidupannya dapat mewujudkan BS ( dan ).

“Berkenaan dengan hal itu dalam kesempatan yang bersejarah ini saya mencoba menebarkan Virus Managemen GG dengan harapan para pengurus dan anggota PWRI makin eksis dan dapat menikmati kehidupan penuh dengan rasa syukur, sabar, ikhlas dan pasrah,” tuturnya.

Adapun yang dimaksudkan dengan Managemen GG adalah upaya pengelolaan organasisi dengan mengamalkan tujuh langkah GG dalam kehidupan sehari hari meliputi: Gawe Guyub, Gratis-gratisan, Gawe Guyu, Gawe Gayeng, Gawe Gagasan, Gawe Gerakan dan Golek Ganjaran.

Dalam operasionalisasinya kegiatan kita tetap membangun hubungan yang baik dengan pemerintah daerah dan pihak swasta atau kerja terkait seperti dalam mengimplementasikan konsep Good Governance (kepemerintahan yang baik).

Contohnya dalam penyelenggaraan rapat konsolidasi hari ini, berkat pendekatan yang baik kepada anggota DPD Perwakilan Jateng H. Bambang Sutrisno semua konsumsi, akomodasi dan transportasi bisa diatasi dan diwujudkan tanpa membebani peserta rapat.

Baca Juga:  Puting Beliung Sapu Wilayah Randublatung, Sebuah Rumah Warga Desa Ngliron Rata dengan Tanah

Semoga pengalaman dan pelajaran hari ini dapat kita tumbuh kembangkan untuk mendukung kiprah PWRI di masa mendatang.
Sementara Bambang Sutrisno dalam Sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas diundangnya dalam pertemuan hari ini karena beliau secara otomatis bisa fokus dan menyerap langsung berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pengurus dan anggota PWRI di Eks Karesidenan Pati.

Karena sebagai Anggota DPD perwakilan Jateng ia ingin mendapatkan masukan berupa , persoalan dan ide cerdas dari masyarakat untuk dijadikan bahan usulan dan solusi ke pemerintahan pusat.

Ia juga menginformasikan kepada para peserta rapat berbagai ikhtiar yang telah dilakukannya dan telah membuahkan hasil yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam mengakhiri sambutannya ia siap bersinergi dan bekerjasama dalam mendukung kemajuan PWRI dan siap diundang untuk datang ke PWRI Kabupaten.

Berbagai masukan/usulan yang di sampaikan dalam rapat hari ini meliputi, usulan tentang adanya dukungan Peraturan Pemerintah yang menguatkan tentang keanggotaan PWRI stesel pasif, dan memohon kepada pemerintah agar setiap tahun para selain mendapatkan gaji 13 dan 14 juga adanya kenaikan gajih pokok.

Akhirnya pertemuan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh H. Poerwanto .Ia memohon agar semua yang hadir diberi kebahagian, dan kesuksesan. (*).