Ramadan 2022 akan segera tiba. Bulan yang penuh rahmat, berkah, ampunan, dan bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT, dinantikan oleh umat muslim sedunia untuk menjalankan ibadah puasa.
Berkenaan dengan hal tersebut, dalam menyongsong Rama-dhan 1443 Hijriyah dan mewujudkan bulan suci yang semakin sehat dan berkah perlu ada langkah persiapan yang cerdas dan bijakasana.
Ada tujuh langkah yang seyogyanya dapat diamalkan dalam menyambut bulan Ramadan. Yaitu dengan PITUTUR bukan merupakan petuah, petunjuk atau arahan namun PITUTUR disini merupakan sebuah akronim yang memiliki berbagai kesiapan dalam menyongsong bulan Ramadan 1443 Hijriyah.
Mulai dari huruf (P)-Persiapan jasmani dan rohani menjadi langkah utama dalam mewujudkan ibadah puasa di bulan Ramadan secara khusyuk, ikhlas dan sabar.
Mulai saat ini dan mulai dari diri sendiri sudah mengurangi kebiasaan yang tidak sehat. Di antaranya melakukan kegiatan begadang hanya untuk menghabiskan waktu dan mengkonsumsi makan tidak sehat mulai dikurangi atau bahkan dihentikan.
Tumbuhkan secara rutin semangat berolah raga menjadi kebutuhan hidup. Pengendalian diri dalam kebiasaan negatif mulai dilatih untuk dieleminir seperti kegiatan bergibah, mengeluh, malas-malasan, menebar berita fitnah dan hoaks serta berita provokasi dan sara.
Tangkal merebaknya penyakit hati iri, dengki, srei dan pendendam dalam kehidupan sehari-hari. Mulai meluruskan hati dengan melatih melakasanakan salat lima waktu secara tepat waktu dan berjamaah.
Perbanyak berdzikir, beristighfar dan tinggalkan ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Apalagi mengandung dosa. Syukur mampu melaksanakan salat dan puasa sunah. Bahkan mau melaksanakan puasa diam (puasa bisu) untuk berhenti berkomentar negatif, cerewet dan bawel.
Karena diam itu emas dan dengan menyiapkan nuansa hati yang tenang dan bersih mampu mewujudkan ibadah menjadi te-rasa mudah dan berkah.
SeIanjutnya, (I)-Ilmu dan pengetahuan agama mulai diperdalam dengan mempelajari mengenahi hal hal apa saja yang dapat meningkatkan kwalitas ibadah di bulan Ramadan, misalnya mempelajari tata cara ibadah yang baik dan benar.
Kemudian huruf (T) – Tertibkan mulai saat ini pengelolaan keua-ngan yang lebih realistis dan hemat agar dapat menyediakan dana untuk amal sedekah, infak dan zakat serta memberi makan kepada kaum duafa di bulan Ramadan.
Berikutnya, huruf (U)-Usahakan untuk dapat melakukan bersih-bersih baik terhadap perlengkapan ibadah, tempat salat di rumah maupun bersih-bersih lingkungan sekitarnya.
Jika bisa ikut serta membersihkan tempat salat di musala dan masjid adalah merupakan tindakan yang terpuji dan bijaksana.
Dulu ketika saya masih kecil setiap menjelang bulan Ramadan melaksanakan padusan mandi bersama di kolam permandian atau di sungai yang airnya masih alami dan bersih. Ingat ada pitutur luhur bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Langkah yang kelima adalah diawali huruf (T) – Teguhkan niat untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas dan sabar. Hanya mencari ridho dari Allah SWT. Mulai hari ini untuk melatih diri agar setiap perkataan, ucapan, tindakan, perbuatan dan ikhtiar dalam kehidupan sehari hari memiliki nilai ibadah.
Kemudian langkah keenam adalah (U)-Ujudkan tekad agar sebelum memasuki bulan Ramadan dapat melunasi hutang puasa di bulan Ramadan tahun yang lalu supaya tidak menjadi beban moral dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Kecuali bagi orang yang lanjut usia dan dalam keadaan kesehatan yang kurang prima dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Ingat dalam budaya kehidupan dimasyarakat hutang harus dikembalikan dan jangan ngemplang atau ingkar tak mau melunasi.
Sedangkah huruf yang terakhir (R)-Rajinlah bersilahturahmi kepada tetatangga atau saudara untuk memohon maaf bila selama ini telah membuat kesalahan atau tindakan yang sengaja atau tidak sengaja yang dapat melukai dan menyakitkan hati kepada sesama.
Disamping itu untuk mulai banyak melakukan perbuatan baik kepada siapapun utamanya kepada kaum duafa seperti saat ini lakukan kegiatan berbagi atau kepyur biar kita jadi makmur dalam memasuki bulan Ramadan.
Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat, berkah, ampunan, dan bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT, karena diturun-kan Kitab-Nya yang mulia Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an diturunkan pada salah satu malam di bulan Suci, yaitu lailah al-qadar yang keutamaannya melebihi seribu bulan.
Maka, pantaslah jika pada bulan yang mulia ini, Allah SWT mewajibkan ibadah tahunan berupa puasa sebulan penuh.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 183 : “Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang selalu dinanti-nanti oleh seluruh umat manusia utamanya kaum muslimin di seluruh dunia.”.
Ada ungkapan, barang siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadan maka Allah SWT akan mengharamkan jasadnya masuk neraka, diriwayatkan dalam kitab Durrat An Nasihin.
*) Penulis adalah Ketua PWRI Kabupaten Blora, yang juga mantan Sekda Blora, dan pernah menjadi anggota DPRD Blora.