SEMARANG. – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memberi gagasan kepada perguruan tinggi di Provinsi Jawa Tengah untuk berkolaborasi dengan pondok pesantren dalam mengajarkan pendidikan agama Islam.
Hal itu disampaikan saat menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Forum Cinta Tanah Air Silaturrahmi Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi, di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Minggu (21/02/2021).
“Dari pondok pesantren juga mengusulkan agar sekolah tinggi untuk benar-benar menata ulang pendidikan keagamaannya. Yakni pada kurikulum pendidikan keagamaan (Islam),” ujar Taj Yasin.
Taj Yasin menerangkan, dengan adanya kolaborasi tersebut maka para pengajar studi agama Islam di perguruan tinggi akan menggunakan kiai yang berasal dari pondok pesantren. Nantinya dalam penyampaian ilmu, mahasiswa bisa benar-benar menerima ajaran Islam secara utuh.
Namun saat ini, ada beberapa kendala terkait sebagian kiai yang rata-rata tidak memiliki gelar akademis. Maka, Taj Yasin mengusulkan untuk kiai yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa agar bisa memberikan studi agama Islam di perguruan tinggi.
“Ada kiai yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Maka kita usulkan itu, sehingga beliau-beliau bisa memberikan materi keagamaan di kampus,” ucap Taj Yasin.
Rektor Unnes, Fatkhurohman menyambut positif usulan tersebut. Menurutnya, gagasan yang disampaikan bagus dan memang dibutuhkan di kalangan perguruan tinggi.
“Unnes sebagai perguruan tinggi merdeka, memberi ruang untuk para praktisi, ahli di luar akademisi untuk mengajar di Unnes. Sehingga tadi yang disampaikan pak wagub, sangat nyambung,” ungkap Fatkhurrohman. (*)