Korandiva – PATI.- Beberapa kapal nelayan asal Kabupaten Pati yang berlayar untuk mencari ikan di luar perairan Jawa masih belum bisa kembali berlabuh ke Bumi Mina Tani. Kondisi tersebut dikarenakan cuaca ekstrem di tengah laut selama beberapa bulan akhir ini.
Menurut informasi yang diungkapkan oleh Taryadi, kepala bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, nelayan kapal berukuran besar mulai dari 30 Gross Ton (GT) sampai dengan 200 GT masih berada di perairan laut lepas. Mereka sedang menunggu kondisi gelombang laut normal seiring cuaca membaik.
“Kapal-kapal besar tidak melakukan pelayaran di lautan Jawa, melainkan di luar Jawa seperti Makassar, Arafura dan lautan lepas lainnya,” ungkapnya.
Pada Bulan November dan Desember kemarin, kapal besar yang berlayar lebih memilih berhenti di kawasan pulau terdekat tempat berlayar dikarenakan cuaca yang mulai buruk dan gelombang tinggi,” tambahnya.
Mereka berencana akan berlabuh di daratan Kabupaten Pati pada akhir Ramadan (akhir bulan Maret 2025), atau mendekati Hari Raya Idulfitri tahun ini. Oleh karena itu, pada momentum mendekati hari lebaran ini, akan ada rencana dibentuk tim terpadu untuk mengatur lalu lintas kapal yang berlabuh di pelabuhan daratan Kabupaten Pati.
“Para nelayan yang sudah berangkat pada bulan November-Desember, mereka akan pulang setelah Ramadan atau medekati hari lebaran, yang mau merapat ke pelabuhan banyak. Maka dari itu, ada beberapa tim terpadu yang terdiri dari (Satuan Polisi Air dan Udara) Satpolairud, Badan Keamanan Laut (Bakamla), petugas Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo, dinas (DKP Kabupaten Pati) mereka yang akan mengatur lalu lintas kapal yang berlabuh,” terang Taryadi.
Sementara itu para nelayan kapal berukuran besar yang sudah berlayar sebelum bulan November 2024 akan melabuhkan kapal beserta hasil tangkapannya pada bulan Februari 2025 mendatang. Padahal jika bisa diperkirakan seharusnya, mereka sudah dijadwalkan berlabuh pada bulan Desember 2024 lalu.
“Para nelayan yang sudah berlayar jauh sebelum November 2024, maka pertengahan Februari 2025 besok mereka akan diperkirakan berlabuh ke dataran kabupaten Pati. Mereka memang seharusnya berlabuh pada bulan Desember 2024, namun karena cuaca buruk mereka tidak jadi berlabuh bulan Desember, sehingga target retribusi kita kurang terpenuhi,” ucapnya.
Sedangkan, nelayan-nelayan di Kabupaten Pati yang belum berlayar lantaran terkendala faktor cuaca yang tidak menentu, mereka akan mulai berlayar setelah Hari Raya Idulfitri. Para nelayan masih belum berani berlayar di tengah kondisi curah hujan tinggi, angin kencang, serta gelombang lautan yang ganas. (*)