Terima Kunjungan BEM, Bupati Bojonegoro Berikan Ruang Dialog Berkelanjutan

BOJONEGORO –

Guna mensinergikan seluruh elemen, Anna Mu'awanah menggelar pertemuan dengan Badan Eksekutif (BEM) dan sejumlah mahasiswa di Bojonegoro Jumat malam (20/5). Pertemuan yang berlangsung di rumah dinas bupati itu berlangsung dengan penuh keakraban dan kehangatan. Para mahasiswa bisa berdialog dan menyampaikan secara langsung pada bupati. Bupati Anna Mu'awannah mengatakan mahasiswa merupakan salah satu Agent of Change atau agen pembawa perubahan dan penggerak perubahan dalam masyarakat. Maka peran mereka sangatlah penting dalam hal mengontrol tugas dan fungsi pemerintah.

“Dalam hal 17 Pemerintah Kabupaten yang berkelanjutan juga diperlukan fungsi kontrol dari Mahasiswa. Termasuk menjawab tantangan dan kondisi Bojonegoro saat ini,” ujar Bupati Anna. Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia () Bojonegoro Hery mengatakan, “Pertemuan elemen mahasiswa dengan bupati menjadi ajang komunikasi antara mahasiswa dan bupati. Sehingga, para mahasiswa memiliki wadah untuk menyampaikan aspirasinya. Utamanya yang terkait dengan perkembangan di Bojonegoro. Karena dengan kemampuan keuangan daerah yang saat ini boleh dikatakan melimpah, jika tidak dibarengi dengan mekanisme kontrol yang baik maka kepercayaan masyarakat akan rendah terhadap jalanya pemerintahan.

Baca Juga:  Fraksi Partai Golkar Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah Selama 2021

“Kesempatan itu kami gunakan untuk berkomunikasi langsung dengan bupati. Terutama menanyakan program-program yang sudah dijalankan,'' ujarnya.
Sudah lama kami ingin menciptakan forum ini, maka dari itu kegiatan ini adalah yang pertama kali digelar. Dia berharap, pertemuan antara elemen mahasiswa dengan Bupati bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. “Kesempatan itu digunakan para mahasiswa untuk berdialog dengan bupati tentang berbagai perkembangan Bojonegoro,'' ungkap Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bojonegoro Irvan Fathoni.
‘'Kami tanya jawab dengan bupati terkait dengan program-program yang dilaksanakan ,'' ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa (IMM) Bojonegoro Arif Rahman Hakim.

Dikonfirmasi terpisah, Kuzaini seorang budayawan dan juga pengamat menyampaikan,”Pertemuan adik-adik mahasiswa itu baik adanya jika dilihat dari kerangka merajut silaturahmi, tetapi hal itu jangan sampai mengurangi dan mengendorkan sikap kritis mereka terhadap jalannya pembangunan dan pembuatan kebijakan, “tuturnya. (*)

Baca Juga:  PT REKIND Berkelit, Vendor Proyek JTB Semakin Menjerit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *