BOJONEGORO. – Pengapalan ke 700, minyak mentah Blok Cepu kargo bagian Pemerintah dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu kepada Pertamina dilaksanakan di kapal air muat terapung atau floating storage and offloading (FSO) Gagak Rimang, di Tuban, Jawa Timur, Rabu (9/6/2021). Jumlah total minyak mentah yang dikapalkan hari ini mencapai 1 juta barel.
Ketua Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu, Hadi Ismoyo menyampaikan, dari total pengapalan minyak Blok Cepu hari ini sebesar 1 juta barel, jatah BKS sebanyak 150.000 barel. Sedangkan jatah pemerintah dalam co load (litfiing bersama) adalah 850.000 barel.
Jatah BKS Blok Cepu sebesar 150.000 barel ini, lanjut Hadi, dibagi empat BUMD yang tergabung dalam penyertaan modal (participating interest/PI) 10%. Yakni BUMD Bojonegoro, PT. Asri Dharma Sejahtera (ADS) mendapat 4,5%; BUMD Provinsi Jatim, PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) 2,2%; BUMD Blora, PT Blora Patragas Hulu (BPH) 2,28 %; dan BUMD Provinsi Jateng, Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) 1,1%.
“Untuk minyak jatah BKS pembagiannya sesuai persentase yang diterima masing-masing BUMD,” tegas pria yang menjabat Presiden Direktur PT. PJU ini.
Hadi menambahkan, jatah minyak Blok Cepu yang diterima BKS sekarang ini tidak lagi diekspor. Melainkan untuk kebutuhan domestik.
“Yang di-exsport cuma November, Desember 2020, Januari dan Februari 2021. Selanjutnya domestik,” pungkasnya.
Pengapalan ke-700 minyak mentah Blok Cepu kargo bagian Pemerintah dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu hari ini disaksikan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Menteri Arifin menyampaikan, lifting ke-700 dari Blok Cepu ini menjadi milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia serta memberikan harapan bahwa potensi hulu migas Indonesia masih menjanjikan.
“Penghargaan kami sampaikan kepada Exxon Cepu atas atas upayanya dari mulai menemukan cadangan dari mulai 450 juta barel sampai bisa mengidentifikasi sumber yang 940 juta barel. Produksi sudah di mulai sejak tahun 2016, dari 160 ribu barel per hari hingga sekarang yang sudah bisa mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari. Suatu capaian yang luar biasa,” ujar Arifin melalui keterangan tertulisnya.
Arifin menilai capaian tersebut hanya didapat dari hasil kerja keras dan kemapuan teknis yang dimiliki.
“Kita berharap kemampuan ini bisa terus dikembangkan untuk bisa mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia. Kita bekerjasama bahu membahu saling berbagi pengetahuan untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” lanjut Arifin.
Di samping itu, Arifin juga mengapresiasi penerapan kaidah keselamatan kerja yang baik yang diterapkan ExxonMobil dalam menjalankan operasinya. Sehingga sejak beroperasi tidak pernah terjadi kecelakaan kerja.
“Kami berharap potensi-potensi yang ada agar segera bisa dikembangkan, sehingga bisa dijadikan cadangan untuk kemudian bisa dilakukan proses produksinya,” pungkas Arifin.
Di tempat yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soecipto menyampaikan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada tahun 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal 4 tahun 2015.
“Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil dengan tingkat produksi lebih dari 220.000 barel per hari (bopd) selama 5 (lima) tahun. Tingkat produksi plateu ini jauh lebih tinggi dari rencana dalam PoD, di mana sebelumnya diperkirakan produksi rata-rata sebesar 165 ribu bopd selama dua tahun,” ujar Dwi.
Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel dari 450 juta barel saat final investment decision (FID). Meski demikian, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.
“Realisasi cadangan dan produksi Blok Cepu ini membuka kenyataan bahwa potensi cadangan migas di Indonesia masih menjanjikan. Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu,” jelas Dwi.
Pada kesempatan yang sama, President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan seluruh pemangku kepentingan sehingga mendukung keberhasilan operasi Blok Cepu yang aman, andal, dan efisien dengan memastikan langkah pencegahan dan mitigasi Covid-19 yang efektif.
“Dengan dukungan pemerintah dan para mitra, kami terus memberikan kinerja keselamatan dan keandalan yang unggul hingga mencatatkan angka kecelakaan nihil tahun ini,” ucap Irtiza.
KKKS ExxonMobil Cepu Limited juga mendukung program ramah lingkungan yang diinisiasi pemerintah, melalui berbagai program pengembangan masyarakat bidang lingkungan. Beberapa program tersebut di antaranya penanaman 57.000 pohon pada lahan seluas lebih dari 235 hektar, pembangunan 223 reaktor biogas untuk hampir 1.000 anggota masyarakat, pembangunan dan pengelolaan 35 fasilitas air bersih untuk lebih dari 38.000 anggota masyarakat, serta pembentukan 5 program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat yang memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan untuk lebih dari 1.300 anggota masyarakat. (*)