Bulog Blora Diminta Gelontorkan 943 Ton Stok Beras Murah untuk Masyarakat

.–

Pengurus HKTI masa bakti 2024-2029 memanfaatkan momentum Bulan Ramadan 1445 H untuk mengadakan silaturahmi ke Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Blora.

Pada kesempatan itu Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Blora, HM. Kusnanto menyampaikan adanya keluhan masyarakat tentang harga beras di pasaran yang masih tinggi, Senin 18 Maret 2024.

Kedatangan pengurus HKTI diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi didampingi Asisisten ll Sekda Blora Dasiran, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Ngaliman, dan Kabag Perekonomian Sekda Blora Pujiariyanto.

“Ibarat sambil menyelam menangkap ikan, selain untuk bersilaturahmi juga memanfaatkan kesempatan yang bersejarah ini untuk memperkenalkan diri kepengurusan HKTI yang baru dan menyampaikan keinginan agar dalam menjalankan amanah bisa bersinergi dengan untuk berkelanjutan,” ujar H.M Kusnanto yang juga mantan Ketua itu.

Baca Juga:  Kementan Permudah Penebusan Pupuk Subsidi, Alokasi Pupuk di Blora Melimpah

Dalam kesempatan itu, Kusnanto juga menyampaikan sebagaian saat ini mulai padi meski curah hujan cukup tinggi. Ia meminta untuk meringankan para petani dalam menangani panen produksi padi, Pemkab dapat membantu terkait gelaran terpalny.

Merespon apa yang disampaikan HKTI Blora, meminta Badan Urusan Logistik () Blora untuk menggelontorkan 943 ton beras yang menjadi stok gudang Bulog melalui murah yang masif dilakukan Pemda, dan pasar yang dilakukan Bulog.

“Kalau perlu sampai menjelang Idulfitri 1445 Hijriah, Bulog bisa melakukan penjualan stok beras yang saat ini di gudang ada sebesar 943 ton digelontorkan ke masyarakat dengan harga jual Rp 10.800,” ujar Komang.

Pengurus HKTI Singgih Hartono pun memberi masukan agar Sekda Blora beserta pihak terkait, melakukan pengecekan langsung ke gudang Bulog Blora untuk mengetahui stok ketersedian beras di Kabupaten Blora.

Baca Juga:  Ribuan Warga Pati Demo, Minta Tambang di Desa Sumbersari Ditutup

Hal itu kata Singgih, sebagai bentuk kepekaan yang tinggi dari Pemda Blora untuk memberi solusi terhadap permasalahan yang sedang dialami masyarakat terkait kenaikan harga beras.

Sementara pengurus HKTI Anton Sudibdyo juga meminta agar Pemkab Blora memberi perhatian tetang nasib petani Blora. Menurutnya, walaupun Blora sudah memiliki pabrik GMM Bulog, namun keberadaan pabrik gula tersebut belum memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan petani tebu Blora.

Menanggapi itu, Pemkab kata Sekda Blora, sudah mengundang rapat dengan berbagai pihak terkait termasuk pihak Bulog Blora untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pemda Blora, disampaikan Komang menyampaikan terimakasih atas kehadiran para pengurus HKTI dan sangat berharap agar kiprah HKTI ke depan bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk membangun Bumi Blora Mustika. (*).