Kampung Pancasila, Wujud Kerukunan antar Umat Beragama di Desa Leran-Kalitidu

BOJONEGORO.-

Kemajuan di bidang tekhnologi informasi dan komunikasi memberikan dampak luarbiasa terhadap perubahan yang terjadi di tengah masyarakat dalam semua aspek kehidupan

Guna membendung modernisasi dunia digital yang makin merajalela, Leran Kecamatan Kabupaten Bojonegoro mengantisipasinya dengan menciptakan Kampung .

“Mimpi besar saya beberapa tahun kedepan, Leran menjadi sebuah kampung yang mencerminkan semangat gotong-royong, cinta kasih dan menjaga nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Leran, Mutabi'in Amd, ketika ditemui Diva, Rabu (10/03/2022).

Sambil menunjukkan semangat mudanya, yang dikenal ramah ini menegaskan komitmennya menjaga kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama di Dukuh Kwangenrejo Dusun Sidokumpul yang di dalamnya terdapat dua gereja berusia ratusan tahun.

Baca Juga:  Puluhan Anak PAUD dan TK Tampilkan Berbagai Tarian di Acara Muwadaah An Nawa

Dibawah kepemimpinan Mutabi'in, masyarakat Desa Leran yang muslim dan non muslim bisa hidup berdampingan. “Nanti akan kita buat sebagai kampung toleran. Saya sudah koordinasi dengan Bojonegoro, kalangan akademisi, pegiat , dan lain-lain,” ujar Kades.

Leran merupakan desa terluas dan terbesar jumlah penduduknya di Kecamatan Kalitidu. Kurang lebih 10.200 penduduknya, mayoritas adalah .

Melihat luasnya wilayah yang dipimpin, PR besar bagi Mutabi'in adalah . “Selama Covid-19, semua terserap untuk jaring pengaman sosial warga terdampak,” ugnkap Kades yang memiliki latar belakang di bidang ini.

Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada, saya tetap harus bergerak, melihat mana-mana yang menjadi skala prioritas–termasuk generasi muda kami yang harus terlindungi dari degradasi moral dampak digitalisasi peradaban.

Baca Juga:  PN Surabaya Legalkan Pernikahan Beda Agama, Mbah Naryo : Saya Mengecam Keras

Berangkat dari situlah Mutabi'in ingin mewujudkan Kampung Pancasila, sebagai perisai untuk menjaga semangat kebangsaan pada diri generasi muda yang semakin hari semakin luntur akibat gempuran luar dan pergaulan mereka yang semakin bebas.

“Mari kita semua bergandengan tangan, bersama-sama menyelamatkan generasi bangsa,” seloroh Kades, mengakhiri perbincangan dengan Diva. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *