BLORA.-
Alun-alun Blora bisa dibilang masih agak gelap ketika para lansia dari berbagai komunitas yang ada di Kabupaten Blora mulai berdatangan pada Minggu pagi (24/12/2023). Dilihat dari gerak-gerik dan cara berpakaiannya nyaris tidak ada kesan bahwa mereka adalah penyandang gelar Generasi U-60 ke Atas. Padahal, mayoritas dari mereka adalah para pensiunan pegawai yang telah menikmati hari-hari santai setelah memasuki purna tugas.
Di acara HUT ke-2 KORMI itu, para “jago kapuk” berkumpul di Alun-alun Blora hendak menunjukkan, bahwa usia bukan halangan untuk hidup sehat dan bahagia. Kesan “tua” yang identik dengan kepayahan telah mereka hapus dengan aksi kebugaran pada hari itu juga.
Sedikitnya ada 5 komunitas sepeda kuno dan 10 club senam turut memeriahkan HUT ke-2 Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Blora. Kegiatan yang dihadiri Bupati Blora H. Arief Rohman beserta Istri itu juga diikuti para Asisten di lingkungan Pemkab Blora.
Sebelum memasuki acara inti, para lansia yang tergabung dalam berbagai club sepeda unik mengajak Bupati yang pagi itu sudah siap dengan sepeda untonya untuk bergabung dalam kegiatan parade sepeda kuno.
“Rutenya cukup mutar di Tugu Pancasila, dan kembali Finish di sini (Alun-alun, Red),” ujar Subekti, Ketua KORMI Kabupaten Blora di sela-sela acara.
*SENAM KREASI
Usai melakukan pemanasan, giliran para lansia yang tergabung dalam club senam unjuk kebolehan dengan menampilkan kreasi masing-masing. Dimulai dari Club Senam KJS Mustika (morena), Club Senam Bugar (gembala sapi), KJN Nordik Kabupaten Blora (koyo Jogja istimewa), Club Senam Maos (syalala la la), SBC (kharisma cinta), Wredho Wirogo (serasa), dan Porpri (cikini ke gondangdia).
Sebelumnya, club-club senam tersebut sudah dilatih oleh para instruktur senam dari KORMI diantaranya Pambayun, Susilaningsih, Diyah Lilis, dan Tini. “Mereka ini serba bisa, Mas. Luwes dan bisa mengikuti perkembangan,” ujar Sudadyo, sekretaris KORMI Blora ketika dimintai komentarnya oleh awak media.
*PERMAINAN TRADISIONAL
Di akhir acara KORMI Blora menyuguhkan permainan tradisional yang hampir tidak dikenal oleh generasi muda sekarang. Menurut Subekti, jenis permainan yang terdaftar di KORMI Provinsi ada 40 cabang permainan non prestasi, tetapi di Blora baru beberapa yang sudah bergabung. “Hari ini kita tampilkan 3 jenis permainan saja yaitu Gobak Sodor, Bakiak Panjang dan Egrang,” imbuh pria 73 tahun yang masih lincah ini.
Mantan kepala Dinas Kehutanan Blora itu mengungkapkan alasan ditampilkannya permainan tradisional dalam acara tersebut adalah untuk ikut nguri-uri budaya warisan leluhur yang semakin kesini sekarang ini hampir punah.
*KEGIATAN SOSIAL
Di tengah padat rangkaian acara HUT ke-2 KORMI pada hari itu juga dilakukan kegiatan sosial dengan menyampaikan sembako kepada 100 orang yang berhak menerima dan membagikan ratusan doorprize yang hadiah utamanya berupa sepeda listrik dan lemari es. Menurut Subekti, semua itu dilakukan untuk menjalin hubungan baik kepada masyarakat umum selain juga kepada birokrasi di jajaran Pemkab Blora.
“Hubungan baik dengan Pemkab kususnya dengan Pak Bupati ini akan terus kita rawat sebagai bentuk pengabdian kami untuk Blora,” ujar pria 73 tahun penggemar kayu ukir itu.
Disinggung perhatian pemerintah terhadap lembaga yang dipimpinnya, Subekti mengaku bersyukur karena pada tahun ke 2 ini Pemkab Blora telah memberikan anggaran untuk KORMI sebesar 40 juta.
Namun demikian untuk pengembangan KORMI kedepan, Subekti berharap Pemkab bisa menambah lagi anggarannya. “Kami berharap anggaran untuk KORMI tahun berikutnya ditambah menjadi 300 juta,” ungkapnya. (*)