BLORA.-
Di hadapan sekitar 700 jamaah Rotibbul Hadad di gedung MWC NU Todanan, Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan masih banyak PR tentang infrastruktur yang masih belum terselesaikan. Hal itu terjadi, menurut Arief – karena adanya regulasi pengurangan masa jabatan Bupati yang seharusnya 5 tahun hingga 2026, namun harus terjadi Pilkada kembali pada tahun 2024 besok.
“Kami akui memang masih banyak PR infrastruktur yang belum terselesaikan karena terjadi regulasi pengurangan masa jabatan Bupati yang harusnya 5 tahun tetapi baru 3 tahun harus Pilkada lagi,” ungkapnya.
Bupati Blora yang hadir memenuhi undangan jajaran MWC NU Todanan dalam rangka peringatan hari santri dan pelantikan Pengurus MWC NU Todanan masa khidmat 2023- 2028 itu juga wanti- wanti agar anak-anak untuk tidak berhenti sekolah hanya lulus SD saja, tetapi juga harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
“Pokonya anak-anak kita jangan cuma lulus SD terus berhenti, tetapi bagaimanapun harus melanjutkan, Kalau SDM kita bagus maka Blora akan maju” imbuh Bupati sembari manambahkan jika akan lebih baik lagi jika anak-anak di Blora juga melanjutkan ke pesantren.
“Jenengan tidak usah kuwatir kalau anaknnya mondok nanti mau jadi apa?” himbau Bupati asal PKB ini.
Bupati Blora Hadir agak terlambat atau 1 jam setelah acara pelantikan jajaran MWC NU Todanan, karena baru pulang dari Surabaya.
“Alhamdulillah, meskipun agak terlambat karena saya baru pulang dari Surabaya, istirahat sebentar dan langsung meluncur kesini,” terang Bupati yang penggemar nasi pecel itu. (*)