BLORA.-
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blora Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan seorang pria berinisial E (52), warga Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.
E, diamankan petugas karena diduga melakukan tindak pidana pencabulan kepada seorang anak disabilitas di Kecamatan Cepu hingga hamil.
Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi, SH, SIK, M.Si melalui Kasat Reskrim Polres Blora AKP Selamet, SH, MH dalam konferensi pers di Aula Arya Guna Polres Blora membeberkan, bahwa penangkapan tersangka dilakukan setelah adanya laporan dari orang tua korban.
“Berawal dari si korban ketemu tetangganya, ditanya adanya perubahan pada badan atau tubuh korban. Korban ketika ditanya oleh orang tuanya mengaku telah disetubuhi oleh beberapa orang. Kemudian korban dibawa ke Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan si korban telah hamil sekitar tujuh bulan. Dan setelah orang tua melapor kami selanjutnya melakukan penyelidikan,” beber Kasat Reskrim Polres Blora.
Lebih lanjut Kasat Reskrim menyampaikan bahwa korban telah disetubuhi beberapa orang tapi tempat dan lokasinya tidak tahu.
“Yang diingat hanya dengan saudara E yang sudah bersetubuh 20 kali di tiga tempat berbeda. Yaitu di tempat kerjanya dan di wilayah lain di Kecamatan Cepu, ” tandas Kasat reskrim.
Kasat Reskrim menambahkan jika ada beberapa statemen media sosial yang menyatakan bahwa si korban disetubuhi oleh 7 orang ditempat bersamaan itu kurang tepat. “Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan si korban disetubuhi oleh beberapa orang dalam waktu dan tempat yang berbeda-beda,” tambahnya.
“Dari satu sampai lima orang korban tidak hafal yang dihafal hanya yang terakir ini yang kita amankan karena dilakukan berulang ulang sebanyak 20 kali di pertengahan Tahun 2022 sampai Maret 2023. Si korban mempunyai keterbelakangan mental atau disabilitas,” lanjut Kasat Reskrim.
Adapun modus tersangka merayu melakukan hubungan adalah dengan mengiming-imingi korban sejumlah uang dan makanan.
Atas perbuatannya tersebut tersangka dikenakan pasal 81 ayat 2 UU No 17 tahun 2016 sesuai perubahan UU no 23 tahun 2022 dengan ancaman hukuman penjara minimal 15 tahun.
Adapun korban duduk kelas 8 SMP atau usia 15 tahun 5 bulan, dan Pelaku usia 52 tahun.
Kasat Reskrim Polres Blora menyampaikan imbauan kepada masyarakat terutama warga Kabupaten Blora agar selalu mengawasi anak anaknya terutama anak wanita.
“Pesan moral dari kami satreskrim polres Blora kepada orang tua agar selalu memberikan perhatian pada putri-putri nya baik yang sekolah SD, SMP maupun SMA. Jangan sampai salah dalam pergaulan dan terlalu diberikan kebebasan,” pungkasnya. (*)