BLORA.-
Acara peringatan Hari Bhayangkara ke-77 di halaman Mapolsek Randublatung, Selasa (4/6/2022) diisi pengajian umum dengan menghadirkan Kiyai Ali Muchsin dari Desa Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Sebelum pengajian dimulai, digelar pentas Kadroh Anida pimpinan Siti khoirunisa dari desa Kediren Kecamatan Randublatung.
Peringatan Hari Bhayangkara yang mengusung tema “Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju” itu dihadiri Plt Camat Randublatung Wahyu Triatmoko S.Kom,S.Mi, Danramil Randublatung Kapten Chb Sudiyono, dan kepala desa se Kecamatan Randublatung, serta para Pensiunan Polri juga masyarakat sekitar.
Dalam sambutan pembukaan, Kapolsek Randublatung Kompol Les Pujanto mengatakan, bahwa malam itu merupakan puncak peringatan Hari Bhayangkara di Polres Blora. Terakir di Polsek Randublatung.
“Terima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir malam tasyakuran Hari Bhayangkara 77 ini,” ucapnya.
Sementara itu Danramil 09/Randublatung Kapten Chb Sudiyono dalam sambutannya menyampaikan pesan sehubungan dengan tahun politik.
“Saya menghimbau kepada TNI, Polri, ASN agar supaya bisa menjaga netralitas. Jangan berpolitik praktis,” ujar Sudiyono yang pada malam itu masih menyempatkan waktu untuk menyawer penyanyi kadroh. “Untuk nambah kas,” katanya.
Dalam tausiyahnya, Kiyai Ali Muksin menguraikan perihal tumpeng, karena sebelumnya ada acara pemotongan tumpeng.
“Sebuah penghargaan karena malam ini saya diberi kesempatan untuk memberikan ceramah dalam rangka Hari Bhayangkara 77 di Polsek Randublatung. Semoga kedepan Polri selalu dicintai rakyat dan semakin jaya,” pesannya.
Terkait tumpeng, Kiyai Ali Muksin mengatakan, bahwa tumpeng ada sejak zaman para wali, tumpeng sebagai metode kerukunan antar umat Islam di zaman dulu sampai sekarang. Karena itu, sebagai Hamba Allah kita harus rukun,” pesan Kiyai. (*)