30 Tahun Menjadi Tukang Pijat, Mukidin Tetap Bersahaja Tak Pernah Sambat

BOJONEGORO;
Semua pekerjaan asal dilakukan dengan kesungguhan pastilah menghasilkan kemanfaatan, begitu ungkap Moch Zaini 52 tahun warga Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro kepada korandiva.co, Selasa (12/07/2022) waktu pria yang selalu bertopi itu melayani pelanggannya yang minta pijat di depan .

Moch Zaini sudah puluhan tahun menekuni profesinya sebagai tukang pijat, baik dirumah maupun panggilan. Malam itu dia sedang disebuah warung emperan depan RSU Muhammadiyah, tiba tiba ada seorang tukang ojek yang menghampiri dan meminta dipijet, tak perlu waktu lama, Mukidin biasa dia dipanggil langsung berikan layanan ditempat. Sekitar 20 menit dia memijat, sang tukang ojek menyodorkan uang 30 ribu sebagai ucapan terima kasih,” rejeki mas, berapapun harus disyukuri,” ucap Mukidin sambil mengusap peluh dikeningnya.

Tak berapa lama, ada yang menghampirinya lagi, seorang tukang bakso yang biasa mangkal dipelataran Kalitidu, Kholik namanya. ” Ayo cari tempat yang enak, saya juga pingin dipijat,” seoroh Kholik pada Mukidin. Waktu saat itu sudah menunjukan jam 23.15, Mukidin pun langsung beranjak untuk melayani permintaan sang tukang bakso. Sekitar 30 menit, selesailah tugas dia, selembar rupiah berwarna biru cukup membuatnya tersenyum.

Baca Juga:  Youtuber e Wong Cepu, Mak Nyak Gajian 7 Juta Sebulan

Memang malam itu malam yang baik buat Mukidin si tukang pijat. Baru mau nyeruput kopi hitamnya, sudah ada lagi yang menghampiri untuk minta pijat. ” Malam ini lumayan lancar mas,” imbuh Mukidin dengan senyuman khasnya. Pria yang juga disiang hari itu begitu bersahaja, tiap pagi kesawah, habis dari sawah lanjutkan aktifitasnya untuk mencari pakan untuk ternak peliharaanya. Disela sela semua pekerjaannya, jika ada yang memanggil untuk dipijat, diapun layani dengan senang hati.

Ketika korandiva.co bertanya hasil dari pijat dipakai untuk apa ? Dengan rendah hati Mukidin menjawab,” cukup untuk kebutuhan sehari hari utamanya anak sekolah. Tiap malam dengan bersepeda motor dia kesana kemari melayani orang yang ingin dilayani jasanya. Saya nikmati hidup ini apa yang saya bisa lakukan,” pungkasnya. (*)

Baca Juga:  Kembang Kahyangan Raih Penghargaan di Festival Karya Tari Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *