BLORA.-
Pernah menjadi korban perkosaan hingga melahirkan pada tahun 2020 dan belum diketahui pelakunya, Lily (bukan nama sebenarnya) siswi SLB di Blora itu kembali menjadi korban rudapaksa.
Kabar itu dibenarkan oleh Wahyu Vera Apriliani, bidan Desa Palon yang kala itu juga ikut membantu korban yang difavel tersebut hingga melahirkan seorang bayi perempuan.
Dari hasil test pack, yang bersangkutan ternyata positif hamil lagi. Kabar yang disampaikan Vera, sapaan akrab bidan tersebut baru bisa sebatas itu.
“Saat ini masih ada kegiatan yang belum bisa saya tinggalkan, sehingga belum bisa membawa korban ke Puskesmas,” ucap Vera.
Menurut Kepala Desa Palon Kecamatan Jepon, Darsono, pihaknya baru kemarin malam mendapat kabar mengejutkan itu. Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, hasilnya positif.
“Baru tau kemarin dikabari bu bidan, katanya hasil pemeriksaannya kok ada tanda positif,” ujar Darsono.
Pemerintah desa menurut Darsono, akan berusaha semaksimal mungkin, dan terus mencari tahu siapa dibalik pelaku rudapaksa beruntun yang menyebabkan korban hamil lagi.
Sementara kasus lama yang hampir dua tahun ditangani oleh Polres Blora, dianggapnya belum ditutup apalagi dibuka. Karena itu laporan resminya akan diulang.
Lebih lanjut Darsono mengatakan, bahwa sejauh ini pihak kepolisian telah berkali kali datang ke desanya namun kasus ini masih gelap, dan pelakunya sampai sekarang belum diketahui dan belum tertangkap.
“Padahal kasus rudapaksa telah saya laporkan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Blora, tapi kenapa hasilnya masih nihil,” ujar Darsono, Kamis (16/06/2022). (*)