BOJONEGORO –
Proyek pengadaan sarana dan prasarana air bersih pedesaan HIPPAM yang terpusat di Desa Payaman Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro terlihat mangkrak dan hanya menyisakan pemandangan onggokan besi penuh karat.
Saat korandiva.co melakukan penelusuran di lapangan, Selasa 12/05/22 instalasi HIPPAM yang ada sudah tidak beraktifitas karena yang terlihat hanya rumput ilalang yang menjulang tinggi pertanda tempat itu tidak pernah ada yang merawat, dimana sekitar lokasi bangunan tersebut sudah tertutupi dedaunan kering. Selain itu terdapat gardu listrik yang aliran listriknya untuk pompa instalasi hippam sudah diputus PLN.
Untuk mengetahui lebih jauh, korandiva.co menemui salah satu warga Desa Payaman sebut saja Maidi (nama samaran), dia bercerita bahwa sejak dibangun instalasi Hippam pada tahun 2020 lalu hingga kini belum pernah difungsikan sama sekali, padahal sesuai yang disampaikan dan saya dengar sendiri, Hippam di Desa Payaman tersebut rencana akan dialirkan ke sembilan desa yang ada di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ngraho meliputi Desa Payaman, Bancer dan Klempun dan Kecamatan Tambakrejo yang meliputi Desa Pengkol, Gading, Tanjung, Jawik, Bakalan dan Gamongan.
Untuk memastikan keberadaanya, korandiva.co menyisir sampai ke Desa Gading Kecamatan Tambakrejo, dan menemukan pipa saluran air terputus tepatnya di jembatan Gading. Menurut salah satu warga yang saat itu berada di dekat jembatan, bahwa pipa diputus saat ada pembangunan jembatan sekitar tahun 2021 dan tidak dikembalikan lagi.
Saat korandiva.co mengkonfirmasi hal tersebut pada salah satu staff Dinas PU Cipta Karya Bojonegoro, Dia mengatakan masih rapat dan hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban dan keterangan apapun dari yang bersangkutan. (*)