Lokasi Kampus UNY, Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto: Harus Sesuai Perda RTRW

Korandiva – .- Rencana pendirian Universitas Negeri (UNY) di terus menjadi sorotan publik. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Blora, , angkat bicara dan menegaskan bahwa kehadiran kampus negeri seperti UNY merupakan kebutuhan mendesak untuk mencerdaskan masyarakat serta membangun peradaban daerah.

Menurut Siswanto, Pemerintah Kabupaten Blora wajib merujuk pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dalam menentukan lokasi kampus. Penempatan lokasi harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) RTRW agar tidak menimbulkan persoalan hukum maupun tata kelola ke depan.

“Kampus bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah pusat transformasi dan tempat lahirnya generasi pemikir serta pemimpin masa depan. Maka dari itu, pembangunan di Blora adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.

Meski demikian, Siswanto menekankan pentingnya proses penentuan lokasi yang dilakukan secara strategis dan komprehensif, bukan berdasarkan dorongan emosional atau kepentingan sektoral semata. Ia mengungkapkan bahwa hingga kini Pemerintah Kabupaten Blora bersama pihak UNY masih melakukan koordinasi teknis, kajian sosial, serta kajian akademik untuk menentukan titik lokasi terbaik dari berbagai aspek, termasuk tata pemerintahan dan keberlanjutan pembangunan.

Baca Juga:  Pemanfaatan Sumur Minyak Tua di Blora Dapat Restu Kementerian ESDM

“Apakah nantinya akan berlokasi di Blora Kota, , , atau , semuanya masih menjadi opsi terbuka. Yang terpenting, keputusan yang diambil merupakan hasil dari kajian matang dan inklusif,” tegasnya.

Lebih lanjut, Siswanto menyerukan agar pemerintah daerah dan DPRD membuka ruang diskusi publik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari tokoh , tokoh masyarakat, hingga elemen pemuda. Ia menilai bahwa keputusan strategis seperti ini harus melibatkan partisipasi masyarakat secara luas agar hasilnya memiliki legitimasi sosial dan membawa manfaat jangka panjang.

Tak hanya soal lokasi, Siswanto juga menaruh perhatian pada relevansi studi yang akan dibuka di Kampus UNY Blora. Ia berharap jurusan-jurusan yang ditawarkan mampu menjawab kebutuhan dunia kerja serta mendukung potensi unggulan daerah, bukan sekadar menduplikasi yang sudah ada di kampus-kampus lokal.

Baca Juga:  Tahun Politik Sekarang Mirip Indonesia Zaman Kalabendu

“Jangan sampai kehadiran Kampus UNY hanya menjadi pelengkap. Harus ada nilai tambah yang nyata dalam penguatan kualitas pendidikan tinggi di Blora. Oleh karena itu, rencana ini perlu digodok secara serius dengan visi jangka panjang,” pungkasnya.

Pernyataan Siswanto menunjukkan bahwa terbuka terhadap berbagai masukan, namun tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan strategis. Kini, masyarakat Blora menanti arah final pembangunan Kampus UNY, sekaligus berharap hasil kajian yang dilakukan mampu menjawab dan kebutuhan nyata masyarakat. (*)