Rajiman Santarko, Pahlawan Keluarga yang Menekuni Ternak Bebek

Korandiva – .- Sebagian para purna berpikir, bahwa setelah pensiun berarti saatnya berhenti bekerja dan berhenti produktivitas. Juga ada yang berpendapat masa adalah masa menghabiskan waktu sambil menunggu panggilan dari langit, karenanya harus dinikmati dengan bersantai ria, bercengkrama dengan keluarga momong cucu.

Namun pola pikir dan pendapat seperti itu tidak berlaku bagi sosok H.Rajiman Santarko.

Sejak sepuluh tahun silam, ketika memasuki masa purna tugas sebagai dengan terakhir dan Anggota , Rajiman tetap melakukan aktivitas untuk mengisi waktu yang bisa menghasilkan nilai manfaat baik bagi diri sendiri maupun kepada orang lain.

Rajiman terjun langsung di bidang Pertanian. Selain sebagai yang berusahatani di lahan sawah dan tegalan. “Tiga tahun terakhir saya beternak bebek dan ternak entok,” ujarnya dengan semangat ketika ditemui di Desa Gersi, Kabupaten Blora, Minggu (10/11/2024).

Ia memilih menekuni pertanian dan ternak unggas karena ingin menunjukkan kemampuan di usia lansiannya kepada generasi muda.
Peringatan 10 November 2024 yang mengangkat tema Hari Pahlawan Nasional tahun 2024 adalah Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu menurut Rajiman sangat pas dengan prinsip hidup yang dijalani.

“Saya bangga kalau ada pemuda yang bertani atau beternak,” ujarnya.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pedoman Hari Pahlawan 2024 yang diterbitkan oleh Kemensos.

“Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang kuat, panggilan untuk bersatu, menjaga identitas nasional, dan memperkuat rasa cinta tanah air,” ungkapnya.

Tema ini juga memberi pesan mengajak setiap individu untuk menjadi pahlawan di lingkungannya masing-masing, dengan cara berkontribusi secara positif dan aktif dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, tema ini memberikan pesan bahwa siapapun dapat menjadi pahlawan dengan melakukan tindakan yang bermanfaat bagi sesama, menunjukkan kepedulian, dan menjaga kesatuan bangsa.

“Hari Pahlawan tidak hanya mengenang para pejuang yang gugur, tetapi juga sebagai panggilan untuk menghidupkan nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jangan Berkelanjutan

Bagi generasi masa kini, menjadi pahlawan dapat diartikan sebagai berjuang untuk kemajuan bangsa di berbagai bidang, baik itu , teknologi, ekonomi, maupun .

Nilai-nilai seperti keberanian, keikhlasan, dan yang ditunjukkan oleh para pahlawan terdahulu perlu diaktualisasikan dalam konteks modern.

“Perjuangan di masa kini tentu berbeda, tetapi semangat dan tujuan untuk membangun negeri tetap sama. Generasi muda dapat meneladani para pahlawan dengan cara mengembangkan kompetensi diri, berkarya untuk masyarakat, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa,” jelas Rajiman yang kini dipercaya sebagai Ketua Persatuan Wredata Republik Indonesia () Kecamatan .

Ia menjelaskan bahwa dalam agama Islam setiap orang sejatinya diharapkan untuk terus aktif menjalani kehidupan hingga datang ajal.

Bahkan dalam Islam meyakini bahwa segala aktivitas yang dilakukan manusia untuk kebaikan adalah dalam bentuk ibadah kepadaNya.

Sebagaimana tersurat dalam Alquran Surat Al-Insyirah 94: ayat 7 : “Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan,tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain”.

Ayat ini menjelaskan bahwa beraktivitas untuk bekerja terus dilakukan sampai di akhir hayat sebuah kebutuhan.
Disamping itu Ia ingin membuat bahwa masa purna tugas bukan akhir dari kehidupan untuk berkarya nyata tetapi awal memasuki masa kehidupan yang “BEBAS” (Berkecukupan, , Aktif dan ).

Berkecupan dalam hidup dan kehidupan harus mampu kita wujudkan dengan pandai bersyukur menerima apapun yang ada pada diri kita tak perlu merasa kurang tapi merasa cukup.
Karena Tuhan Yang Maha Bijaksana selalu memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Dikatakannya bahagia itu sederhana sesuai standar kebahagian kita masing-masing. Ada yang sudah bahagia bisa makan sehari tiga kali walaupun lauk seadanya, tapi juga ada yang merasa bahagia diberi prima walau kehidupan sehari hari pas-pasan.

Kunci kebahagian terletak pada sikap kita.Dengan pandai bersyukur segala sesuatu yang kita miliki dan berjuang sepenuh hati untuk tujuan yang besar dan positif,maka kebahagian akan selalu mengalir dalam kehidupan kita.

Baca Juga:  Bupati Blora Dituntut Segera Berhentikan Kades Beganjing dan Nginggil, PKN: Peradesnya juga Harus Mengundurkan Diri

Aktif dalam kehidupan selalu berkiprah dan berkarya nyata yang paling bermanfaat orang lainnya.
Oleh sebab itu seseorang yang sudah pensiun selayaknya tetap giat berusaha, dinamis dan mampu beraksi dan bereaksi dalam kehidupannya untuk berbuat baik bagi sesama umat.

“Sehat itu mahal maka upayakan dalam kita kehidupan untuk menjaga kesehatan baik lahir maupun batin agar tetap prima dengan melaksanakan perintahNya dan menjahui laranganNya, rutin berolah raga ,makan makanan gizi berimbang dan istirahat yang cukup,” tuturnya.

Ia menambahkan dalam kegiatan berwira usaha di bidang peternakan pada awalnya beternak bebek sudah berjalan tiga tahun, sekarang sudah beralih ke ternak entok dengan pertimbangan bahwa pemeliharaan entok lebih mudah, tingkat kematian ternak entok lebih rendah dibanding ternak bebek.

Demikian pula produksi daging entok lebih tinggi dan harga daging entok lebih mahal dibanding daging bebek.
Untuk memperoleh bibit entok tidak mengalami kesulitan karena dapat menetaskan sendiri dengan mesin penetas dan membeli bibit dari para tetangga yang induk entok diberi gratis oleh Rajiman.
Dalam waktu dua bulan entok hasil pemeliharaan sudah dapat dijual ke para pemilik yang menyajikan makanan rica entok dan entok goreng dan para pedagang lokal.

Dari pemeliharaan entok 300 ekor setiap 2 bulan sekali mendapat keuntungan bersih antara Rp 2,5 hingga Rp 3 juta.
Selain itu ada keuntungan lainnya yang tidak dapat dinilai,yaitu ketenangan hidup dan harapan hidup yang makin mantap karena setiap panen sebagian hasilnya bisa untuk sedekah/ berbagi/kepyur kepada tetangga dan orang orang yang kurang beruntung.

Tip khusus dari Rajiman yang saat ini sebagai ketua Persatuan Wredata Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Jepon Blora kepada para untuk tetap semangat berkarya nyata menjadi pribadi yang BEBAS dan selalu berusaha menjaga kesucian hati dalam kehidupan sehari hari. (*).