Korandiva-BLORA.- Mengisi kekosongan pasca wafatnya ketua lama Haryono SD, Perkumpulan Bhakti Praja Kabupaten Blora menggelar musyawarah pengurus untuk memilih ketua yang baru pada Rabu (30/10/2024).
Bertempat di RM Jati Manis jl Kol. Sunandor no 26 Jetis Blora, kegiatan musyawarah yang dipimpin oleh Sekretaris Bhakti Praja H. Budi Suryono, dikemas dalam suasana K3, yaitu; Kekeluargaan, Kerukunan dan Kegembiraan.
“Kita bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana karena semua masih diberi nikmat sehat, semangat dan nikmat sempat untuk bisa bersilaturahmi sekaligus untuk bermusyawarah dalam memilih ketua perkumpulan Bhakti Praja,” kata Penasehat Bhakti Praja Drs. H. R Soebronto Yoesoef, mantan Wakil Bupati Blora, mengawali sambutan.
Ia mengajak semua yang hadir untuk mendoakan kepada almarhum H. Haryono SD. “Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ucapnya.
Ia mengatakan, dalam memilih pemimpin atau ketua ibarat memilih pasangan hidup. Bukan hanya rekam jejak yang perlu kita ketahui tetapi juga kepribadian dan karakter kandidat yang akan kita pilih.
Soebronto Yoesoef membeberkan, ada referensi warisan dari tradisi Jawa yang selama ini selalu jadi pegangan dalam memilih calon pasangan hidup.
Hal itu dirumuskan dalam akronim B-3, yaitu Bibit (garis keturunan atau asal usul), Bobot (kepribadian dan pendidikan) dan Bebet (status sosial-ekonominya).
Soebronto Yoesoef sangat mengharapkan pedoman tersebut jangan dimaknai secara kaku dan leterlek. Mengingat organisasi Bhakti Praja merupakan perkumpulan para matan anggota DPRD yang mayoritas sudah senior dan wisdom.
“Untuk itu hendaknya pemilihan ketua dilakukan secara musyawarah untuk mufakat agar nuansa kerukunan dan kekeluargaan tetap terjaga dan terjamin,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu pimpinan musyawarah Budi Suryono menawarkan bahwa dalam pemilihan ketua bisa dilakukan dengan secara voting dan musyawarah untuk mufakat.
Ternyata setelah ditawarkan kepada para peserta musyawarah untuk memilih apakah pemilihan secara voting atau musyawarah. Semua peserta musyawarah pemilihaan Ketua Perkumpulan Bhakti Praja dengan nada kegembiraan memilih secara musyawarah untuk mufakat.
Hasilnya, HM Kusnanto, SH terpilih sebagai Ketua Perkumpulan Bhakti Praja masa Bhakti 2023-2028.
HM. Kusnanto adalah mantan Ketua DPRD Kabupaten Blora dan saat ini juga diberi amanah sebagai ketua DHD 45, Ketua HKTI dan ketua perkumpulan mantan kepala desa se Kabupaten Blora.
Dalam sambutannya, HM Kusnanto mengucapkan terimakasih kepada para peserta musyawarah yang telah memberikan kepercayaan untuk mengemban mandat sebagai ketua Perkumpulan Bhakti Praja Kabupaten Blora semoga berkah dan amanah.
Dirinya segera akan mengadakan konsolidasi ke dalam dan koordinasi ke unsur pimpinan DPRD Kabupaten Blora serta ke pimpinan daerah Kabupaten Blora.
Disampaikan HM Kusnanto, bahwa dalam mengemban amanah selalu termotivasi oleh kata kata bijak dari Presiden Amerika Serikat ke 35 John F.Kennedy.
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu,” ucapnya.
Ia juga berharap kepada para anggota perkumpulan Bhakti Praja tetap guyub rukun paseduluran sak lawase dan menjadikan organisasi Perkumpulan Bhakti Praja sebagai wahana untuk bersilaturahmi dan tempat pengabdian di masa purna tugas sesarengan mbangun Blora.
Adapun susunan kepengurusan perkumpulan Bhakti Praja masa bhakti 2023-2028 sebagai berikut ;
Penasehat Soeharso BA, Drs H.R. Soebronto Yoesoef, Kolonel Purnawirawan Suprapto mantan ajudan Gubernur Jateng HM Ismail.
Ketua HM Kusnanto SH, Wakil Ketua Singgih Hartono, Sekretaris Budi Suryono SPdi, Wakil Sekretaris Budi Hariyanto SH, Bendahara Dwi Puji Rahayu SE MM, Wakil Bendahara Endang Masbakhah.
Pengawas Ir Bambang Sulistya MMA, Rawuh Siswanto dan Moch Shodiq Abdulhayyi.
Untuk diketahui Bhakti Praja merupakan kumpulan para matan anggota DPRD Kabupaten Blora. (*).