Korandiva-BLORA.- Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, menggelar tasyakuran atas mulai ditempatinya rumah dinas di Jalan Pemuda No. 15A, Kota Blora, Jumat malam (1/8/2025). Acara digelar santai, tanpa protokoler, namun penuh nuansa kekeluargaan dan kehangatan.
“Terima kasih atas kehadiran panjenengan semua. Mohon doa restunya agar saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik, diberi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan. Semoga tetap istiqomah selama menjabat,” ucap Wakil Bupati yang akrab disapa Bude Rini.
Acara dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto bersama istri, Sekda Blora Komang Gede Irawadi beserta istri dan jajaran, serta para pimpinan OPD. Hadir pula mantan pejabat seperti HM Kusnanto, SH (mantan Ketua DPRD), Ir. Bambang Sulistya, M.MA (mantan Sekda), serta keluarga besar Soebekti, SP., M.MA.
Aneka kuliner khas Blora disajikan secara prasmanan, termasuk sate ayam, soto kletuk, opor ayam, bakso, siomay, dan rames.
Acara semakin meriah dengan hiburan musik. Bude Rini mengajak para tamu menyumbangkan lagu. Ia sendiri bersama pejabat Setda dan pimpinan OPD menyanyikan empat lagu secara medley, disambung suara emas Kapolres Blora yang membawakan lagu “Gereja Tua” dan “Widuri”.
Suasana makin hangat dengan penampilan ibu-ibu dari rombongan Kapolres serta penyanyi profesional yang turut meramaikan panggung. Hiburan musik solo orgen ini memberi kesan meriah namun akrab.
“Acara ini tidak formal, menyenangkan, dan mempererat kebersamaan,” ujar Sekda Blora Komang Gede Irawadi. Hal senada disampaikan mantan Sekda, Bambang Sulistya, yang merasa seperti dalam reuni, penuh keakraban dan semangat positif.
HM Kusnanto menilai, acara ini menciptakan suasana guyub rukun dan harmonis. “Mendamaikan hati dan menumbuhkan paseduluran sak lawase,” ujarnya.
Rumah Dinas Bergaya Klasik Eropa
Rumah dinas Wakil Bupati Blora memiliki gaya arsitektur klasik Eropa yang masih terawat. Fasade depan dihiasi ornamen khas, dengan pilar bergaya Korintus dan Doria. Bangunan berdiri di atas lahan ±1.500 m², dengan luas bangunan ±700 m².
Terdapat tiga pintu ganda berjajar, dengan kaca dan kayu jati. Bagian atap dihiasi patung malaikat kecil dan sulur tumbuhan, simbol harapan akan perlindungan dan kesejahteraan.
Bangunan terdiri dari empat kamar, teras depan dan belakang, ruang makan, dapur, garasi, gudang, dan kamar mandi dalam. Sebelum menjadi rumah dinas, bangunan ini pernah digunakan sebagai Kantor Perizinan, Kantor Bappeda, dan sempat disewa perusahaan minyak milik Grup Humpuss. (*)