Korandiva – BLORA.– Kepala SD Negeri 1 Pojokwatu, Kecamatan Sambong, Tarni, menekankan pentingnya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) sebagai upaya melestarikan bahasa dan aksara Jawa. Menurut Tarni, bahasa Jawa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk membentuk karakter dan jati diri anak-anak sejak dini.
Sebagai seseorang yang telah lama bergelut di dunia pendidikan, Tarni, yang asli dari Desa Ledok Kecamatan Sambong dan mulai mengajar sejak tahun 1984, menilai bahwa FTBI adalah langkah penting dalam menjaga warisan budaya Jawa.
“Bahasa Jawa itu sangat penting karena dapat membentuk karakter anak. Sayangnya, ba-hasa Jawa sudah mulai dilupakan. Kita tidak boleh mengabaikan bahasa Jawa, tetapi harus dibangkitkan kembali melalui ajang seperti FTBI,” ujar Tarni.
Selain itu, Tarni juga menyoroti pentingnya belajar menulis aksara Jawa. Menurutnya, aksara Jawa adalah cerminan jati diri orang Jawa, dan mempelajarinya adalah cara bagi generasi muda untuk lebih memahami akar budaya mereka.
Tarni, yang pernah meraih Juara Pidato Bahasa Jawa pada peringatan Hari Guru Nasional (PGRI), juga menyampaikan bahwa bahasa Jawa memiliki kekayaan tata krama atau unggah-ungguh, yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter.
Ia mendorong para pendidik untuk turut berperan aktif dalam melestarikan bahasa ini dengan berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa Krama, khususnya di lingkungan sekolah.
“Mempelajari bahasa Jawa harus dibarengi dengan rasa senang. Bahasa Jawa itu sangat terkait dengan unggah-ungguh, jadi kita sebagai guru juga perlu mengajarkan Bahasa Jawa Krama di hadapan anak-anak,” tambah Tarni. Dengan begitu, anak-anak akan semakin terbiasa dengan normanorma kesantunan yang terkandung di dalamnya. (*)