Korandiva-BLORA.- Untuk anak seumurannya, Enoz R Haryanto tergolong memiliki kematangan berpikir yang lebih. Rasanya tepat jika SMP Negeri 1 Todanan tempatnya belajar mempercayakan jabatan ketua OSIS kepadanya untuk periode 2022-2023.
Di tingkat kecamatan, dia juga tercatat sebagai Ketua Forum Anak.
Sisi kehidupan remaja kelahiran Luwuk-Banggai, Sulawesi tengah 3 Desember 2009 ini menarik untuk disimak.
Demi cita-citanya menjadi seorang pengacara, setiap jam istirahat Enoz tidak malu-malu untuk berjualan kudapan di sekolahnya dengan cara berkeliling dari kelas ke kelas.
Suara khas menjajakan kuenya sudah begitu dikenal dan dinanti teman-temannya. “Risol… risol, cripca.. cripca..,” ucapnya menirukan cara dia berjualan.
Jika sedang hoki, sesekali gurunya memborong jualannya. “Awalnya saya sempat nerves saat jualan di kelas sebelah, tapi lama-lama biasa,” tutur siswa kelas 9 G yang suka matematika ini.
Anak pasangan Pison Haryanto dan Sunovianti ini bahkan mandiri sejak masih SD. “Sejak SD saya sudah jualan kecil-kecilan, jualan stiker, dari untung 3 ribu hingga 5 ribu itu saya jadi ketagihan jualan,” kenangnya.
Kebiasaan jualan itu akhirnya dibawanya hingga masuk SMP. Dari hasil jerih payahnya itu Enoz bisa mengantongi untung 30 sampai 40 ribu. Biasanya, dia hanya menyisihkan 10 sampai 15 ribu saja untuk di tabung. Selebihnya, diberikan kepada orang tuanya. Dia berharap dengan tabungan itu, kelak bisa membeli sepeda motor untuk transportasi sekolah di SMA.
Di sekolahnya, Enoz dikenal sebagai anak yang cerdas. Terbukti dia selalu juara 1 di kelas bahkan sekarang pararel 3.
Prestasi lain yang di sandangnya adalah juara 1 putra tergiat dalam ajang Pramuka tingkat Kwarda Jateng, juara 2 Pidato bahasa jawa Kabupaten Blora, serta masuk 5 besar lomba telling Story Ka-bupaten. Enoz juga aktif di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). (*)