BUMD Blora Peduli Inflasi, Gelar Pasar Murah di Tiga Kecamatan

.-

Masyarakat , khususnya di Kecamatan Blora, berduyun-duyun menuju halaman kantor kecamatan setempat, Rabu (27/12/2023). Mereka hendak belanja kebutuhan pokok pada kegiatan BUMD Blora Peduli Inflasi yang mengambil tema, “Penyaluran Subsidi Pangan dalam Rangka Pengendalian Inflasi Menjelang 2023 dan Tahun Baru 2024”.
Berdasar pantauan di lokasi, sejak pagi masyarakat telah mengerumuni lokasi kegiatan. Dengan membawa masing-masing kupon yang telah dikantongi, mereka bersiap membeli beras, , goreng, bawang putih, dan bawang merah.
Begitu kegiatan dibuka, mereka segera membeli semua kebutuhan seperti beras, gula dan minyak yang telah ditaruh di meja. Mereka tampak antusias kendati harus berdesakan membeli telur yang dihargai 23 ribu per kg, dan gula yang dibandrol 14 ribu per kg itu.
Suniti, warga Dusun Glagahan, , Kecamatan Blora mengaku senang dengan adanya murah yang digelar oleh Blora. Suniti yang pada hari itu membeli telur, brambang, bawang, gula, dan minyak goreng, mengaku untuk kebutuhan rumah tangga sendiri. “Untuk gula dan bawang pembeliannya dibatasi, tetapi kalo minyak tidak dibatasi,” ujarnya.


Hal senada disampaikan Lina, warga Jetis, Blora yang pada hari itu hanya membeli beras untuk kebutuhan sendiri. Dia juga berterima kasih kepada , karena bisa membeli beras di bawah harga pasaran.
“Terima kasih untuk Pemkab Blora karena kebagian beras dengan harga yang murah ini,” ucap mahasiswi salah satu sekolah tinggi di Blora itu.
Sementara itu, Plt Asisten Ekonomi dan Sekretariat Daerah Blora, Pujiariyanto, S., M.Eng mengatakan, Gerakan BUMD Blora Peduli Inflasi didorong atas keprihatin pemerintah terhadap naiknya harga cabe yang luar biasa tinggi hingga membuat daya beli masyarakat berkurang, dan itu menjadi atensi khusus Pemprov Jateng, khususnya naiknya harga cabe dan beras. Dikumpulkanlah pengelola BUMD di Blora untuk meringankan beban masyarakat, hingga muncul istilah BUMD Peduli Inflasi.
“Teman-teman BUMD mengalokasikan -nya untuk mensubsidi bahan pokok penting yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Gerakan yang diprakarsai oleh Setda Blora bersama Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM serta didukung oleh PT. Blora Patragas Hulu, PT. Blora, Cabang Blora, dan Perumda BPR Blora Artha ini akan dilaksanakan secara terus menerus menyasar ke masyarakat umum di tiga wilayah yaitu Kecamatan Blora, , dan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 150 juta.
“Tapi karena ini sasarannya untuk dan Tahun Baru, anggaran yang dikeluarkan kali ini sekitar Rp 60 juta,” tambahnya.

Baca Juga:  Kurangi Dampak Bencana Banjir, DLH Pati Tanam 500 Bibit Pohon Buah di Sekitar Goa Larangan


Gerakan BUMD Peduli Inflasi ini dilaksanakan bekerjasama dengan Gapoktan sebagai lembaga yang ditunjuk oleh Badan Pangan Nasional. Gapoktan beli telur dan bawang marah, bawang putih dan gula dari distributor, kemudian dijual ke masyarakat dengan harga subsidi. “Tiga ribu per kilo untuk gula,” kata Puji.
Direktur Utama PT. Puguh Haryono, SE ketika ditemui di lokasi pasar murah mengatakan, bahwa pihaknya bersama BUMD lain di Blora siap membantu Pemkab Blora untuk mensubsidi harga-harga kebutuhan pokok agar tidak tinggi dan terjangkau oleh masyarakat.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Bank Blora Artha Arief Syamsuhuda, SE, MM, bahwa pihaknya selalu mendukung Pemkab yang bersentuhan dengan masyarakat, termasuk dampak inflasi. “Bersama BUMD yang lain, kami siap membantu kegiatan seperti secara rutin dan berkesinambungan,” tambahnya.
Menurut Arief, kedepan perlu diadakan pasar murah dengan nilai subsidi yang lebih besar lagi agar masyarakat yang tidak mampu pun bisa menikmati fasilitas ini.
“Tetapi kita harus mendidik masyarakat dengan tetap ada unsur untuk membeli walaupun dengan harga yang serendah-rendahnya,” pungkasnya. (*)

Baca Juga:  Diterjang Banjir Bandang, Bangunan Talud Senilai 130 Juta di Desa Sarirejo Jebol