Bojonegoro, Diva. –
Jembatan penghubung Bojonegoro-Blora Jateng hari ini resmi dibuka untuk umum. Jembatan ini diberi nama Terusan Bojonegoro Blora (TBB).
Jembatan ini berdiri di Desa Luwihaji, Ngraho, Bojonegoro, Jawa Timur dan Desa Medalem, Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Jembatan ini memiliki panjang 220 meter dan lebar 9 meter.
Peresmian jembatan TBB ini dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jateng, perwakilan Pemprov Jatim, Anggota DPR RI, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Bupati Blora Djoko Nugroho, serta Forkopimda yang berlokasi pada ujung jembatan yang berada di Desa Luwihaji, Ngraho, Bojonegoro.
Dengan ditandai penekanan tombol bunyi sirine oleh Mensesneg Pratikno, jembatan resmi dibuka. Para Menteri dan Muspida kemudian meninjau langsung kondisi jembatan baru TBB.
Bupati Anna mengatakan proses pembangunan jembatan butuh waktu enam bulan, dimulai pada 1 Juli 2020 yang ditandai dengan groundbreaking di lokasi dan diselesaikan pada akhir tahun 2020.
“Alhamdulillah akhirnya pada hari ini jembatan dengan nama Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) bisa diresmikan,” tutur Bupati Anna, Minggu (3/1/2021).
Pratikno yang asli kelahiran Bojonegoro menceritakan jika semasa kecil banyak waktunya dihabiskan di kampung kelahiran. Selama belajar di bangku SD hingga SMA di Bojonegoro, karena rumah orang tua dekat dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, maka waktu itu untuk pergi belanja maupun berobat lebih banyak di daerah Cepu dan sekitarnya.
“Dengan adanya konektivitas yang diwujudkan melalui jembatan ini, kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh,” terang Mensesneg Pratikno.
Sementara itu, Menteri PUPR RI, menambahkan, di tahun 2021 ada program pembangunan jalan di Napis-Watujago sepanjang 14 kilometer dengan lebar 7 meter serta peningkatan jalan Ngambon-Pasar Dawe.
“Ke depan akan ada jalan tembusan Karangjati dan Pasar Taji ke jalan Nasional. Sehingga tak ada lagi masyarakat Bojonegoro yang terisolir dan bisa meningkatkan ekonomi,” jelas Menteri PUPR.
Selain itu, Menteri PUPR juga mengapresiasi bupati Bojonegoro dan Blora atas inisiatif untuk melaksanakan konektivitas dan gotong royong membangun daerah berbasis kawasan. (*)